dc.description.abstract | Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA diperlukan perangkat pembelajaran
yang mendukung, diantaranya bahan ajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan
salah satu guru IPA SMP di Puger, guru masih mengalami kesulitan dalam
merancang bahan ajar pembelajaran IPA yang sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa. Gambar/ilustrasi didalam buku paket belum banyak
memberikan contoh-contoh yang berkaitan dengan kehidupan siswa, selain itu
gambar yang disajikan juga tidak menarik dan belum kontekstual. Dalam proses
pembelajaran siswa cenderung pasif, tidak bersemangat dan malas membaca
sehingga hanya menunggu penjelasan dari guru saja. Bahan ajar yang digunakan
selama ini masih belum dapat membantu siswa belajar secara mandiri dan lebih
menekankan pada aspek kognitif. Hal ini relevan dangan hasil penyebaran angket
di beberapa SMP Negeri Kabupaten Jember tentang pembelajaran IPA, bahwa
lebih kurang dari 70% siswa kurang menyenangi pelajaran IPA dan tidak
memahami aplikasi pelajaran IPA dalam kehidupan sehari-hari, menurut siswa
tampilan buku yang siswa gunakan membosankan dan kurang menarik.
Pembelajaran kontekstual berkaitan dengan situasi dunia nyata siswa, dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut
strategi pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan ilmiah adalah Concept
Mapping. Concept mapping (peta konsep) adalah suatu cara untuk
memperlihatkan konsep-konsep dan proporsi-proporsi suatu materi yang akan
dipelajari. Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan mengembangkan modul IPA SMP berbasis kontekstual
disertai concept mapping pada pokok bahasan perubahan benda-benda di sekitar
ix
kita. Sehingga, tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan validitas modul,
mendeskripsikan efektivitas modul, mendeskripsikan respon siswa terhadap
modul.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dirancang untuk
menghasilkan produk berupa modul IPA SMP berbasis kontekstual disertai
concept mapping pada pokok bahasan perubahan benda-benda di sekitar kita.
Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4-D (Define,
Design, Develop, Disseminate). Sumber data dalam penelitian ini adalah lembar
hasil validasi logic, validasi pengguna, lembar post-test siswa dan angket respon
siswa terhadap modul.
Responden dalam uji pengembangan ini adalah siswa kelas VII A SMP
Negeri 2 Puger yang berjumlah 40 siswa. Berdasarkan hasil validasi untuk
validitas logis modul diperoleh sebesar 80,5% dengan tingkat validitas sangat
valid. Sedangkan untuk validitas pengguna modul juga mencapai tingkat validitas
sangat valid dengan skor 89,12%. Selanjutnya, modul yang dinyatakan sangat
valid diuji keefektifannya melalui uji coba lapangan terbatas dan diperoleh skor
efektifitas sebesar 93,6% dengan tingkat efektivitas sangat efektif, dan dari hasil
analisis angket respon siswa menyatakan bahwa sebagian besar siswa setuju
dengan dipergunakannya modul dalam pembelajaran IPA. | en_US |