dc.description.abstract | Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan film yang diadaptasi dari novel cetakan Balai Pustaka yang diciptakan oleh Buya Hamka. Penelitian ini menganalisis film tersebut dari segi tindak tutur ekspresif. Hal itu disebabkan saat memerankan sebuah adegan, tidak jarang seorang tokoh menggunakan tuturan serta tindakan yang menarik untuk diteliti. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah keragaman tindak tutur ekspresif tokoh yang terdapat pada film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck?; 2) Bagaimanakah strategi pengekspresian yang dilakukan tokoh pada film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck?; (3) Bagaimanakah relevansi tindak tutur ekspresif tokoh dalam materi pembelajaran drama di SMA?.
Terdapat hal yang dipertimbangkan dalam menganalisis film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yaitu (1) tindak tutur ekspresif pada segmen tutur tersebut lebih dominan dibandingkan dengan jenis tindak ilokusi lainnya, (2) terdapat berbagai macam tuturan ekspresif yaitu memuji, menghina, mengejek, dan lain sebagainya, (3) ketika berekspresi, tokoh menggunakan cara sehingga sebuah adegan terlihat lebih menarik. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah segmen tutur dan konteks yang diindikasikan sebagai tindak tutur ekspresif dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Sumber data yang digunakan berupa peristiwa tutur yang terjadi dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dengan durasi 2 Jam 34 menit. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan catat. Metode simak dilakukan untuk menyimak tuturan antar tokoh. Teknik catat digunakan sebagai teknik dalam pengumpulan data. Proses analisis data terdiri atas: 1) reduksi data 2) penyajian data, dan 3) penarikan kesimpulan.
Hasil dan pembahasan penelitian ini terdiri dari tiga kategori, yakni keberagaman tindak tutur ekspresif, strategi pengekspresian tokoh, dan pemanfaatannya dalam materi pembelajaran drama di SMA. Ditemukan 15 keragaman tindak tutur ekspresif dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck antara lain: menghina dalam hal status, mengejek dalam hal penampilan, mengungkapkan perasaan marah dalam hal nama baik, memotivasi dalam hal percintaan, mengucapkan terima kasih dalam hal kesetiaan, keterkejutan dalam hal pekerjaan, ucapan selamat dalam hal percintaan, mengeluh dalam hal kehidupan. Berkaitan dengan rumusan masalah ke 2, tuturan ekspresif menghina, tuturan ekspresif mengungkapkan kekesalan, tuturan ekspresif menggoda, tuturan ekspresif mengungkapkan perasaan marah, tuturan ekspresif mengagumi, tuturan ekspresif mengejek, tuturan ekspresif memuji, tuturan ekspresif menyindir, tuturan ekspresif keterkejutan, tuturan ekspresif keraguan, tuturan ekspresif mengucapkan selamat, tuturan ekspresif mengeluh, tuturan ekspresif berkeberatan, tuturan ekspresif mengucapkan rasa terima kasih, tuturan ekspresif memotivasi, diketahui menggunakan strategi formal dan strategi kontekstual; strategi tindak tutur tidak langsung dan strategi kontekstual; serta menggunakan strategi formal saja.
Rumusan masalah ke (3) terkait dengan relevansi tindak tutur ekspresif sebagai materi pembelajaran drama di SMA. Ditemukan bahwa ke 15 tindak tutur ekspresif tersebut serta strategi pengekspresiannya, dapat digunakan sebagai materi pembelajaran drama di SMA dengan KD 6.1 Menyampaikan dialog disertai gerak-gerik dan mimik, sesuai dengan watak tokoh. Penelitian terhadap film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck diharapkan dapat dikaji melalui kajian ilmu lainnya. Peneliti selanjutnya dapat mengkaji film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dari segi kesantunan bahasa, karena dalam film tersebut, mengandung beberapa segmen tutur yang menggambarkan kesantunan tokoh terhadap tokoh lain yang kedudukannya lebih tinggi. | en_US |