• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PREFERENSI PETANI DALAM PENJUALAN GABAH PASCA PANEN DI DESA SUMUR MATI KECAMATAN SUMBERASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

    Thumbnail
    View/Open
    MUSYAROFAH.pdf (3.644Mb)
    Date
    2017-08-04
    Author
    MUSYAROFAH
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Sektor pertanian merupakan sektor perekonomian desa yang penting di Desa Sumur Mati. Pentingnya sektor pertanian ini dapat dilihat dari data yang ada di Desa Sumur Mati. Desa Sumur Mati memiliki luas 112,100 Ha, yang terdiri tanah sawah seluas 84,000 Ha dan tanah kering seluas 28,100 Ha. Dilihat dari data luas tanah diatas, di Desa Sumur Mati sebagian besar penduduknya adalah petani yaitu sebanyak 297 orang. Petani di Desa Sumur Mati melakukan kegiatan bercocok tanam padi, jagung, bawang merah, tebu dsb. Petani menanam padi selain memenuhi kebutuhan untuk dikonsumsi, juga sebagai mata pencaharian dengan menjual hasil panen yang didapatnya. Pemasaran merupakan hal yang penting dalam menjalankan usaha pertanian karena pemasaran merupakan kegiatan ekonomi yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan petani. Dalam penjualan hasil panen padi, petani memiliki beberapa preferensi yaitu kepada Perum Bulog, tengkulak, dan pasar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan preferensipetani dalam penjualan gabah pascapanen di Desa Sumur Mati Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Subjek penelitiannya adalah Petani di Desa Sumur Mati yang melakukan penjualan gabah pasca panen, tengkulak, wakil kepala Perum Bulog, dan pedagang kios pasar. Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani di Desa Sumur Mati menjual gabah kepada Perum Bulog, tengkulak, dan pedagang kios pasar. Hubungan Perum Bulog dengan petani merupakan kemitraan. Kemitraan yang terjalin antara Perum Bulog dengan petani tidak berlangsung lama karena petani merasa rugi. Kerugian yang dialami petani terletak pada proses penjualan gabah kepada Perum Bulog. Dimana petani harus mengangkut gabah mereka ke gudang Bulog dengan biaya pengangkutan ditanggung oleh petani. Selain itu juga, proses pembayaran petani harus mencairkan melalui Bank. Pada proses penjualan, gabah petani dicek kadar air terlebih dahulu sebelum diterima oleh Bulog. Selama ini kadar air gabah petani di Desa Sumur Mati dibawah ketentuan Perum Bulog sehingga petani mendapatkan harga yang rendah. Karena selalu rugi akhirnya petani berhenti dari kemitraan Perum Bulog. Hubungan antara tengkulak dengan petani terjalin dalam suatu ikatan patron klien. Tengkulak sebagai patron mengambil peran strategi dalam relasi patron klien ini dengan memberikan pinjaman uang kepada petani atau klien untuk memenuhi kebutuhan modal awal tanam. Petani sebagai klien yang meminjam uang kepada tengkulak harus menjual gabah mereka kepada tengkulak tersebut, sehingga dengan adanya hutang petani menjadi terikat dengan tengkulak. Sedangkan hubungan antara pedagang kios pasar dengan petani merupakan hubungan antara agen dan aktor seperti pada teori strukturasi Giddens. Dimana hubungan jual beli antara pedagang kios dengan petani dalam penelitian ini juga terjadi secara terus menerus dan didalamnya terdapat praktik sosial. Antara petani dan pedagang kioas terdapat suatu simbiosis mutualisme antara petani dengan pedagang kios tersebut. Pedagang akan memperoleh keuntungan dengan melakukan pembelian gabah kepada petani langsung, yaitu lebih cepat dan dengan harga yang lebih murah daripada harus membeli pada bulog. Selain itu, dengan membeli gabah dari petani langsung akan lebih efisien. Begitu halnya pada petani, para petani merasa lebih menguntungan (terutama petani yang tidak memiliki sawah terlalu luas), karena dengan menjual kepada pedagang kios petani akan merasa aman saat adanya pesanan dari pedagang kios yang akan membeli hasil panen gabah di musim panen yang akan datang.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80849
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15272]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository