dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi bakteri pelarut fosfat dan bakteri pelarut kalium yang dikombinasikan dengan bakteri lignoselulolitik pada media pembawa bagasse tebu dengan ukuran yang berbeda (long fiber, short fiber, dan pith) terhadap aktivitas, potensi, dan viabilitas tiga jenis bakteri. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Tanah dan Laboratorium Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jember pada September 2015 sampai bulan Juni 2016.
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama (B) kondisi dan ukuran bagasse yang terdiri dari 6 yaitu: 1. B1 (Bagasse < 6 bulan Long Fiber), 2. B2 (Bagasse < 6 bulan Short Fiber), 3. B3 (Bagasse < 6 bulan Pith), 4. B4 (Bagasse > 6 bulan Long Fiber), 5. B5 (Bagasse > 6 bulan Short Fiber), 6. B6 (Bagasse > 6 bulan Pith) dan faktor kedua (I) isolat bakteri yang terdiri dari 3 yaitu: 1. I0 (kontrol), 2. I1 (bakteri pelarut fosfat, bakteri pelarut kalium, dan bakteri lignoselulolitik I20), 3. I2 (bakteri pelarut fosfat, bakteri pelarut kalium, dan bakteri lignoselulolitik I40A).
Hasil penelitian menunjukkan interaksi pemberian bakteri pelarut fosfat, bakteri pelarut kalium serta bakteri lignoselulolitik bahwa variabel pengamatan ukuran bagasse mampu merubah dan mempengaruhi variabel pengamatan K-total, Selulosa, dan Lignin. Tampak dari beberapa variabel pengamatan tersebut bahwa ada kecenderungan perlakuan dengan kombinasi bakteri pelarut fosfat, bakteri pelarut kalium, dan bakteri lignoselulolitik jumlah komposisi yang diberikan sangat kurang. Sehingga perombakan yang dilakukan bakteri yang terjadi tidak berpengaruh nyata. Namun, perlakuan B3I2 dengan kombinasi bagasse < 6 bulan pith dengan bakteri pelarut fosfat, bakteri pelarut kalium, dan bakteri lignoselulolitik I40A sangat sesuai dan dapat direkomendasikan sebagai penambah bahan organik dalam tanah. | en_US |