Show simple item record

dc.contributor.advisorTrapsilasiwi, Dinawati
dc.contributor.advisorKurniati, Dian
dc.contributor.authorHasanah, Fitriyatul
dc.date.accessioned2017-08-04T03:25:49Z
dc.date.available2017-08-04T03:25:49Z
dc.date.issued2017-08-04
dc.identifier.nim130210101086
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80790
dc.description.abstractKolaborasi merupakan aktifitas saling keterlibatan peserta dalam upaya terkoordinasi guna memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama dengan saling perhatian, saling menghormati, saling memahami, dan saling membantu antar anggota yang berkolaborasi. Berbeda dengan kooperatif, kolaborasi lebih mementingkan proses dari pada hasil. Kolaborasi guru dalam mendesain pembelajaran merupakan kerja sama antar guru dengan tujuan yang sama yaitu membuat perangkat pembelajaran yang memperhatikan komponen-komponen yang saling terkait siswa, metode, dan evaluasi guna tercapainya pembelajaran yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan kegiatan pada Lesson Study yaitu mengkaji pembelajaran secara kolaboratif sehingga didapat pembelajaran yang lebih baik dengan adanya saling sumbang saran antar anggota kolaborasi. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan proses kolaborasi guru matematika dalam mendesain pembelajaran berbasis Lesson Study pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah 4 guru matematika di SMP Negeri 1 Jember, 3 guru pernah melaksanakan dan menerapkan Lesson Study dan 1 guru belum pernah melaksanakan dan menerapkan Lesson Study. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di bulan Desember. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Data yang dianalisis adalah kolaborasi guru dari hasil observasi dan hasil wawancara setiap subjek. Berdasarkan hasil analisis data validasi pedoman observasi dan pedoman wawancara, di dapat rerata (Va) untuk pedoman observasi adalah 4,42857 dan rerata (Va) untuk pedoman wawancara adalah 4,4375 sehingga intrumen pedoman observasi dan pedoman wawancara masuk katagori valid. Instrument yang telah divalidasi direvisi sesuai saran validator. Setelah pedoman observasi dan pedoman wawancara divalidasi kemudian diadakan penelitian yaitu kolabrasi guru matematika mendesain pembelajaran. Kolaborasi dilakukan sebanyak dua kali, setelah kolaborasi selesai kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui kecenderungan kolaborasi guru matematika dalam mendesain pembelajaran dan dilakukan wawancara mendalam mengenai proses kolaborasi yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru-guru matematika SMP Negeri 1 Jember cenderung memenuhi 2 indikator dari 6 indikator kolaborasi yaitu kepedulian dan saling belajar antar guru dalam mendesain pembelajaran dengan memperhatikan kemungkinan respon siswa dan tindakan terhadap respon dan indikator kepedulian dan saling belajar antar guru dalam mendesain pembelajaran dengan memperhatikan format dan keterbacaan perangkat pembelajaran yaitu RPP dan LKS. Kecenderungan ini dapat dilihat dari ketercapaian indikator pada Tabel 4.16 dimana pada kolaborasi pertama maupun kedua ketercapaian indikator lebih banyak pada indikator ketiga dan keempat. Indikator kemungkinan respon siswa yang diperhatikan guru dalam berkolaborasi adalah penggunaan alat peraga serta tata cara penggunaannya agar siswa langsung terlibat dengan benda real sehingga siswa tidak berkhayal dalam memahami materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. Format dan keterbacaan perangkat khususnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diperhatikan guru-guru dalam berkolaborasi terutama pemberiaan langkah-langkah dalam menyelesaikan permasalahan. Hal ini perlu dilakukan untuk membangun cara berpikir siswa yang terstruktur. Indikator pertama, kedua, kelima yaitu kepedulian dan saling belajar antar guru dalam mendesain pembelajaran dengan memperhatikan kondisi awal siswa, kondisi kelas dan hasil refleksi tidak begitu diperhatikan karena menurut guru-guru yang berkolaborasi, yang lebih tahu akan hal tersebut adalah guru yang menjadi pengajar di kelas tersebut. Sebab, kemampuan dan karakter siswa disetiap kelas berbeda. Untuk indikator keempat yaitu memperhatikan ketercapaian tidak diperhatikan dikarenakan ketercapaian tidak bisa diketahui sebelum pembelajaran telah dilakukan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPERSAMAAN LINEAR SATU VARIABELen_US
dc.subjectPERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABELen_US
dc.subjectSMP NEGERI 1 JEMBERen_US
dc.subjectBERBASIS LESSON STUDYen_US
dc.subjectPEMBELAJARAN MATEMATIKAen_US
dc.titleKOLABORASI GURU MATEMATIKA DALAM MENDESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DI KELAS VII SMP NEGERI 1 JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record