dc.description.abstract | Pengembangan kognitif merupakan suatu proses berupa kemampuan
menghubungkan, menilai dan memperimbangankan sesuatu (depdiknas, dalam
purwanti, 20013:3). Salah satu aspek pengembangan kognitif adalah pembelajaran
matematika. Berhitung merupakan bagian dari matematika yang sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari terutama pada konsep bilangan. Pada usia Taman
Kanak-kanak kemampuan berhitung anak berada pada tahap berhitung permulaan
yaitu berhitung dengan benda-benda disekitar lingkungan dengan situasi yang
menyenangkan.
Berdarkan hasil observasi pada anak kelompok B1 di RA Perwanida 2
Cluring Banyuwangi, kemampuan berhitung anak masih rendah. Keadaan ini
disebabkan karena kurangnya media yang digunakan oleh guru, dan kegiatan
pembelajaran yang diberikan guru kurang bervariasi yang membuat anak kurang
tertarik untuk belajar berhitung. Guru hanya mengandalkan gambar dan benda
disekitar ruang kelas dengan metode penugasan dan tanya jawab. Dibutuhkan
pembelajaran yang menyenangkan yang dapat menarik minat anak sehingga hasil
belajar anak dapat meningkat yaitu dengan permainan dadu. Rumusan masalah
pada penelitian adalah (1) Bagaimanakah penerapan permainan dadu untuk
meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok B1 di RA
Perwanida 2 Cluring Banyuwangi tahun pelajaran 2016/2017, (2)Bagaimanakah
peningkatan kemampuan berhitung permulaan anak melalui permainan dadu pada
anak kelompok B1 di RA Perwanida 2 Cluring Banyuwangi tahun pelajaran
2016/2017. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk meningkatkan kemampuan
berhitung permulaan melalui permainan dadu pada anak kelompok B1 di RA
Perwanida 2 Cluring, (2) mendiskripsikan permainan dadu untuk meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B1.
Penelitian ini dilakukan di RA Perwanida 2 Cluring Banyuwangi. Subjek
penelitian adalah anak kelompok B1 dengan jumlah siswa sebanyak 16 siswa
yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus.Setiap siklusnya
mempunyai empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis
kuantitatif dan analisis kulalitatif.
Penerapan permainan dadu untuk meningkatkan kemampuan berhitung
permulaan pada anak kelompok B1 di RA Perwanida 2 Cluring Banyuwangi
Tahun Pelajaran 2016/2017 dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I anak
melakukanmelakukan permainan dadu secara bergantian dengan cara melempar
dadu, menghitung titik-titik dadu, menunjukkan lambang bilangannya, kemudian
mencari gambar lambang bilangan tersebut dengan pasangannya pada sebuah
kotak. Hasil refleksi siklus I yaitu terdapat pada media permainan dadu anak
kesulitan dalam mencari gambar alat transportasi yang jumlahnya sesuai lambang
bilangannya, menghitung penjumlahan dan pengurangan pada lembar kerja serta
arena permainan yang kurang luas. Siklus II guru membagi anak menjadi dua
kelompok. Kelompok pertama melakukan permainan terlebih dahulu, sedangkan
kelompok kedua mengerjakan tugas dari guru. Peningkatan kemampuan berhitung
permulaan anak kelompok B1 setelah dilakukan tindakan melalui permainan dadu
dapat dilihat dari adanya perolehan nilai rata- rata kelas pra siklus, siklus I, dan
siklus II. Nilai rata-rata kelas pada pra siklus sebesar 61,25, kemudian setelah
dilakukan tindakan pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi sebesar
70,3, dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 81,23.
Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan bagi penelitian selanjutnya
baik dari segi pengembangan penggunaan media dadu untuk pembelajaran
berhitung atau peningkatan aspek-aspek perkembangan lainnya menggunakan
permainan dadu. | en_US |