Show simple item record

dc.contributor.advisorHOBRI
dc.contributor.advisorTRAPSILASIWI, Dinawati
dc.contributor.authorHASANAH, Siti Rukaiyatul
dc.date.accessioned2017-08-03T00:58:24Z
dc.date.available2017-08-03T00:58:24Z
dc.date.issued2017-08-03
dc.identifier.nimNIM130210101066
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80668
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel berdasarkan gaya kognitif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskritif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C SMP Nuris Jember. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: MFFT, lembar tes pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Namun, yang di validasi hanya lembar tes pemecahan masalah dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil analisis data validasi instrumen lembar tes pemecahan masalah dan pedoman wawancara, instrumen tersebut valid. Instrumen yang telah di validasi, direvisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator. Metode pengumpulan data pada penelitian ini melalui tes dan wawancara. Tes yang diujikan ada 2, yang ke-1 adalah MFFT yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian dan yang ke-2 tes pemecahan masalah. MFFT yang diujikan menghasilkan 22 siswa reflektif, 5 siswa impulsif, 4 siswa pada kelompok fast accurate, dan 2 siswa pada kelompok slow inaccurate. Fokus penelitian ini yaitu pada siswa reflektif dan impulsif, sehingga dipilih perwakilan siswa yaitu 2 siswa dengan gaya kognitif reflektif dan 2 siswa dengan gaya kognitif impulsif. Subjek terpilih kemudian diberi tes pemecahan masalah dan dilakukan wawancara. Berdasarkan hasil tes dan wawancara yang dilakukan, terdapat perbedaan antara metakognisi siswa yang reflektif dengan siswa yang impulsif. Siswa reflektif mampu melakukan kegiatan metakognisi pada tiga permasalahan yang diberikan dengan lengkap. Hal tersebut diketahui dengan tercapainya semua indikator pada kegiatan metakognisi. Ketercapaian tersebut diperoleh pada tahap perencanaan (planning), pemantauan (monitoring), dan evaluasi (evaluating). Namun, untuk siswa impulsif dalam melakukan kegiatan metakognisi kurang lengkap. Siswa Impulsif hanya melakukan kegiatan evaluasi (evaluating) dengan lengkap, sedangkan untuk kegiatan metakognisi yang lain siswa impulsif hanya memenuhi beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur ketercapaian metakognisi siswa. Siswa impulsif cenderung tidak memikirkan hal-hal yang dilakukan dan cenderung spontan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Mereka juga lebih cepat mengerjakan permasalahan yang diberikan daripada siswa yang reflektif, sehingga siswa impulsif memiliki kecenderungan kurang lengkap dalam melakukan kegiatan metakognisi, berbeda dengan siswa reflektif yang mampu melakukan kegiatan metakognisi dengan lengkap.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries130210101066;
dc.subjectMETAKOGNISIen_US
dc.subjectMATEMATIKAen_US
dc.titlePROFIL METAKOGNISI SISWA SMP NURIS JEMBER DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU BERDASARKAN GAYA KOGNITIFen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record