dc.description.abstract | Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis
Masyarakat atau disingkat PLKSDA-BM merupakan salah satu program yang berfokus untuk menangani lingkungan terutama lahan yang berpotensi kritis dan kekurangan sumber air sehingga menyebabkan lahan kurang produktif karena kurang subur. Selain itu, program ini juga untuk memberdayakan masyarakat khususnya kelompok tani agar mampu mengelola lahan kurang produktif tersebut dan untuk menambah pendapatan mereka. Di kabupaten Jember terdapat 3 desa
yang memperoleh program PLKSDA-BM ini dari pemerintah pusat yakni desa
Gunung Malang Kecamatan Sumberjambe, desa Banjarsari Kecamatan
Bangsalsari dan desa Tanggul Wetan Kecamatan Tanggul. Desa Tanggul Wetan
menerima program PLKSDA-BM ini pada tahun 2014. Dalam proses pelaksanaan
program tersebut di desa Tanggul Wetan didampingi oleh seorang pendamping
yang bertugas untuk memberdayakan kelompok tani, sehingga sampai berjalan
lancar dan sukses dibandingkan dengan wilayah lainnya yang menerima program
ini di Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini, dimaksudkan untuk
mendeskripsikan peranan pendamping program PLKSDA-BM dalam
memberdayakan kelompok tani.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan pendamping
selama melakukan proses pendampingan terhadap kelompok tani sehingga
menjadi sebuah kelompok yang berdaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Lokasi penelitian berada di Desa Tanggul Wetan Kecamatan Tanggul
Kabupaten Jember. Penentuan informan ini menggunakan teknik purposive untuk
informan pokok yang berjumlah 1 orang dan untuk informan tambahan yang
berjumlah 8 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semiterstruktur
(semi-structured), observasi, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul
kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Pengujian keabsahan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Data yang
dikumpulkan terkait peranan pendamping dalam memberdayakan kelompok tani
di desa Tanggul Wetan Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, selanjutnya
dipaparkan secara deskriptif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, peran pendamping selama proses
pendampingan kelompok tani dalam program PLKSDA-BM meliputi peranan
sebagai fasilitator, penguatan, perlindungan, pendukungan, broker dan mediator.
Bentuk peranan tersebut yang menjadikan kelompok tani menjadi mandiri dengan
ditunjukkan dengan kemampuan kelompok dalam menangani lahan kritis
sehingga menjadi salah satu penerima program yang paling berhasil dibandingkan
wilayah lain dan menjadi tempat studi banding nasional terkait program
PLKSDA-BM. Adapun, indikator keberdayaan kelompok tani dapat dilihat dari
kemampuan kelompok tani dalam kebebasan mobilitas, terlibat dalam pembuatan
keputusan, kebebasan relatif, kesadaran hukum dan politik serta jaminan ekonomi. | en_US |