Show simple item record

dc.contributor.advisorTAUFIQ, Akhmad
dc.contributor.advisorHUSNIAH, Furoidatul
dc.contributor.authorSYUJA'1, Achmad
dc.date.accessioned2017-08-02T03:14:03Z
dc.date.available2017-08-02T03:14:03Z
dc.date.issued2017-08-02
dc.identifier.nimNIM120210402044
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80614
dc.description.abstractHasil dan pembahasan dalam penelitian ini meliputi temuan tentang tingkatan kenaikan rohani (maqam). Temuan tersebut yaitu; maqam adalah proses manusia yang terus berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Manusia tidak pernah terbebas dari dosa dan kesalahan. Pengekangan diri terhadap kenikmatan dunia dapat menjaga kesucian diri dan terhindar dari hal yang dapat membuat lupa kepada Tuhan. Puncaknya adalah kebahagiaan atas keputusan dan kehendak Tuhan yang terjadi dalam kehidupan. Temuan tentang penghayatan mistik (hal) yaitu; Tuhan mengetahui segala sesuatu yang ada di hati setiap manusia. Mendekatkan diri kepada Tuhan tidak hanya beribadah secara lahiriah saja, tetapi juga melatih batin dan rohani dengan merenungi sifat-sifat dan kebesaran Tuhan. Hakikat mencintai Tuhan adalah keyakinan yang kokoh kepada Tuhan dan tidak akan tergoda oleh apapun yang membuat berpaling dari mencintai Tuhan. Penghayatan yang mendalam terhadap Tuhan dapat menambah keyakinan kepada Tuhan sampai pada merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap peristiwa. Temuan tentang kemampuan istimewa seseorang yang dekat dengan Tuhan (karomah) yaitu; orang-orang yang dekat dengan Tuhan memiliki keistimewaan dibandingkan dengan orang-orang yang lupa terhadap Tuhan. Keistimewaan tersebut adalah wujud kekuasaan Tuhan melalui manusia-manusia pilihan yang dekat dengan Tuhan. Karomah juga hanya dikaruniakan oleh Tuhan kepada hamba-Nya ketika mencapai keadaan fana’. Dalam hal ini sufisme yang hendak disampaikan adalah kenaikan tingkat rohani dari yang terendah sampai pada pemahaman dan kedekatan dengan Tuhan, yang terdapat pada perilaku tokoh Gali. Berdasarkan penelitian terhadap sufisme yang terdapat dalam novel 3 Wali 1 Bidadari Lelaki Pilihan Abah, terdapat saran yang ingin disampaikan yaitu: 1) bagi guru agar tidak bersikap diskriminatif terhadap siswa yang nakal di kelas, karena perubahan dapat terjadi pada siswa yang nakal menjadi siswa yang baik; 2) bagi peneliti selanjutnya, agar mencoba menganilis muatan tasawuf yang terdapat dalam cerita-cerita rakyat khususnya sufisme jawa.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries120210402044;
dc.subjectSUFISMEen_US
dc.subjectNOVEL 3 WALI 1 BIDADARIen_US
dc.titleSUFISME DALAM NOVEL 3 WALI 1 BIDADARIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record