Show simple item record

dc.contributor.authorAnoegrajekti, Novi
dc.date.accessioned2017-07-21T08:49:06Z
dc.date.available2017-07-21T08:49:06Z
dc.date.issued2017-07-21
dc.identifier.isbn978-602-0818-20-7
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80455
dc.descriptionPenerbit: Jogja Bangkit Publisher (Anggota IKAPI), Cet. I, 2015; 150 x 230 mm; xviii + 226 hlmen_US
dc.description.abstractBuku yang disusun berdasarkan disertasi ini membahas pertarungan antarkekuatan hegemoni gandrung dalam memperebutkan representasi identitas Using. Dua kategori pertarungan kekuatan disajikan dalam buku ini. Pertama, pertarungan dalam menentukan teks pertunjukan menyangkut lagu, musik, tari, pembabakan, dan struktur pertunjukan. Kedua, pertarungan memperebutkan makna representasi identitas Using yang berpengaruh pada penentuan teks pertunjukan. Pembahasan tentang pertarungan berkaitan dengan politik kebudayaan pada tingkat mikro, tempat hegemoni, resistensi, invensi, dan konstruksi mewujudkan diri. Gandrung Banyuwangi berkembang di tengah kebudayaan plural, masyarakat multi-etnis, dan berada dalam masyarakat yang mengalami perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. Birokrat Banyuwangi melalui proses panjang, menetapkan gandrung sebagai penanda representasi identitas Using. Sebuah pilihan yang dilakukan secara arbitrer sesuai dengan kepentingan mereka yang dibangun atas dasar sejarah, konteks sosial, dan pamaknaan. Keterikatan pada sejarah, koneksi sosial, dan pemaknaan seperti itu menyebabkan pilihan penanda identitas menjadi tidak stabil dan constructed. Hal yang terakhir ini dapat dibuktikan pada pemilihan penanda identitas oleh kelompok kekuatan yang sama (birokrasi dan Dewan Kesenian Blambangan) tetapi berbeda waktu (1970−1980, 2000−2005, dan 2006−2015). Birokrasi dan Dewan Kesenian Blambanagan periode 1970−1980 menegaskan identitas Using dengan memilih bahasa dan lagu-lagu Banyuwangen sebagai penandanya, sementara kelompok kekuatan yang sama pada periode 2000−2005 memilih gandrung sebagai penanda identitas Using. Kebijakan tersebut ditindaklanjuti dengan pelatihan gandrung, festival Gandrung Sewu yang sudah berlangsung sejak tahun 2012.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPodho Nontonen_US
dc.subjectPolitik Kebudayaanen_US
dc.subjectRepresentasi Identitas usingen_US
dc.titlePODHO NONTON: Politik Kebudayaan dan Representasi Identitas Usingen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record