dc.description.abstract | Era global ditandai dengan begitu cepat dan canggihnya perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi. Akibatnya batas-batas negara bangsa
dan bahkan hal-hal pribadi dapat dengan mudah ditembus dengan kecanggihannya.
Begitu juga saling pengaruh mempengaruhi antarbudaya tidak dapat dihindarkan,
sehingga dapat mempengaruhi pergeseran orientasi karakter bangsa. Namun,
pergeseran karakter bangsa itu masih dapat diminimalisasi melalui pendidikan.
Hakikat pendidikan di tingkat dasar, khususnya di kelas rendah, merupakan upaya
mendasari karakter peserta didik menuju generasi yang diharapkan. Dalam konteks
pembelajaran, guru diharapkan menjadi model, vasilitator, dan motivator
pengembangan karakter yang mengedepankan sikap dan perilaku baik. Salah satu
karakter yang diharapkan adalah toleransi yang direpresentasikan dalam tindak
tutur antar partisipan tutur. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk
dan strategi tindak tutur yang merepresentasikan sikap dan perilaku yang
bertoleransi. Bentuk tindak tutur bertoleransi dapat berupa kata atau kelompok
kata dan kalimat atau ungkapan. Strategi dalam artikel ini disejajarkan dengan
gaya atau modus tutur, yakni cara partisipan tutur dalam merepresentasikan
tuturan-tuturan yang mengindikasikan tindak tutur bertoleransi. Melalui
pendekatan pragmatik dengan data hasil pengamatan dan dianalisis secara
deskriptif, diyakini dapat mendeskripsikan tuturan-tuturan bertoleransi dalam
proses pembelajaran. Artikel ini diharapkan dapat memberi pemahaman terhadap
realitas berbahasa pendidik dan peserta didik dalam usaha pembentukan karakter
bangsa dalam era global. | en_US |