Show simple item record

dc.contributor.authorSukatman (Ed)
dc.contributor.authorArju Muti'ah (Ed)
dc.contributor.authorAkhmad Taufiq (Ed)
dc.date.accessioned2017-07-21T05:21:45Z
dc.date.available2017-07-21T05:21:45Z
dc.date.issued2017-07-21
dc.identifier.isbn978-602-61681-0-8
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80439
dc.descriptionDesain Sampul : Imam Suwandi, Siswanto Gambar Sampul : diolah dari www.google.com Layout Isi : Fitri Nura Murti, Siswanto Editor : Dr. Sukatman, M.Pd. Dr. Arju Muti’ah, M.Pd. Dr. Akhmad Taufiq, M.Pd. Cetakan Pertama : Maret, 2017 Ukuran : 18.2 x 25.7 cm Halaman : xxvii + 774 halaman ISBN : 978-602-61681-0-8 Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jemberen_US
dc.description.abstractPuluhan ribu tahun pada masa silam, bahasa Melayu Purba telah menjadi penghubung antara bangsa Nusantara dengan masrakarakat Asia, suku Aborigin Australia, suku Dayak-Indian Amerika, dan masyarakat Afrika. Bahkan, perdagangan kapur Barus untuk pengawet mumi raja-raja Mesir telah terjadi antara masyarakat Barus di Aceh dengan negeri Mesir kuna. Pada perkembangannya, Bahasa Melayu kuna kemudian digunakan kerajaan Jawa untuk komunikasi politik internal dan pengendalian negeri taklukan seperti negeri kuna di Vietnam dan Kamboja yang bernama negeri Funan dan Chenla sekitar Abad I—VI. Sampai era Majapahit bahasa Melayu masih berperan sebagai bahasa politik untuk pengendalian Tanah Melayu dan wilayah Patani Thailand Selatan. Menjelang kemerdekaan Indonesia, bahasa Melayu dikukuhkan sebagai Bahasa Indonesia pada peristiwa Sumpah Pemuda. Menjelang Perang Dunia II, Amerika mengajarkan bahasabahasa Asia Tenggara, termasuk Bahasa Indonesia, untuk para prajuritnya dalam rangka pemenangan perang. Pada era modern Abad XXI Bahasa Indonesia telah diajarkan di berbagai penjuru dunia. Akan tetapi hal itu semua belum mampu mengangkat Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Untuk itu, berbagai usaha perlu dan sedang dilakukan untuk memoderenkan dan memasyarakatkan Bahasa Indonesia di kancah internasional. Patut dicatat dengan bangga bahwa lembaga bahasa nasional di Jakarta telah mengembangkan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur asing (BIPA). Hal tersebut akan menjadi penyemangat bagi para ias na dan pengembang Bahasa Indonesia di dalam dan luar negeri. Berbagai ias bahasan dapat dicermati dalam seminar ini. Mulai dari kajian ias na ic, kesusasteraan, pembelajaran BIPA, aspek budaya dalam Bahasa Indonesia, politik bahasa nasional, sampai pada ias pendidikan karakter yang sekarang menjadi pembicaraan hangat di tengah merosotnya moralitas bangsa-bangsa di dunia. Kajiankajian tersebut dimaksudkan sebagai pemicu dan pemacu semangat ias na Bahasa Indonesia dalam memperkenalkannya ke masyarakat global. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada “Pejuang Bahasa Indonesia” yang telah mengenalkan dan mengajarkannya di dalam dan luar negeri. Juga disampaikan penghargaan yang tinggi untuk para penyumbang pemikiran dalam seminar ini, baik penulis makalah maupun peserta biasa. Semoga Bahasa Indonesia ias menjadi bahasa internasional dan Tuhan menguatkan potensi itu.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectProsiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Globalen_US
dc.titleProsiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Globalen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record