Show simple item record

dc.contributor.authorIzzah, Latifatul
dc.date.accessioned2017-07-18T05:25:56Z
dc.date.available2017-07-18T05:25:56Z
dc.date.issued2017-07-18
dc.identifier.isbn978-602-61439-1-4
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80361
dc.descriptionProsiding Seminar Nasional 2017, Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia, Komisariat Universitas Negeri Yogyakartaen_US
dc.description.abstractTulisan ini membahas tentang awal munculnya filosofi “Banyak Anak Banyak Rizki” pada masyarakat Jawa masa cultuurstelsel antara Tahun 1830-1870. Kajian ini menjadi unik dan menarik karena kebijakan cultuurstelsel yang diterapkan oleh pemerintah colonial Belanda pada masyarakat petani di wilayah Jawa khususnya Karesidenan Madiun berdampak pada tingginya angka demografis. Tingginya angka demografis ternyata disengaja untuk memenuhi banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan pada tanaman agroindustri khususnya tebu dan kopi yang diwajibkan pada para petani. Kondisi ini mengakibatkan munculnya filosofi “Banyak Anak Banyak Rizki” pada masyarakat petani. Petani menginginkan beban pajak yang dibebankan padanya berupa tenaga kerja dapat dibagi dengan mempunyai banyak anak. Penelitian ini dibedah dengan teori dari Ben White dan menggunakan metode historis. Metode historis digunakan untuk menelusuri awal mula munculnya pandangan masyarakat Jawa tentang filosofi “Banyak Anak Banyak Rizki”. Sementara teori dari Ben White digunakan untuk melacak relevansi antara kebijakan cultuurstelsel pemerintah colonial Belanda dengan tingginya angka demografis yang sangat berguna bagi pemenuhan kebutuhan tenaga kerja pada tanaman agroindustri. Penelitian ini didasarkan atas dua kelompok data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari manuskrip-manuskrip yang sejaman dengan masa cultuurstelsel, sedangkan data sekunder dikumpulkan dari berbagai tempat dan meliputi karya-karya terpublikasi, hasil penelitian, dan laporan-laporan pemerintah terkait dengan permasalahan yang diteliti. Populasi yang dijadikan fokus adalah masyarakat petani di Karesidenan Madiun.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectFilosofi banyak anak banyak rizkien_US
dc.subjectMASYARAKAT JAWAen_US
dc.subjectMasa cultuurstelselen_US
dc.titleMUNCULNYA FILOSOFI “BANYAK ANAK BANYAK RIZKI” PADA MASYARAKAT JAWA MASA CULTUURSTELSELen_US
dc.typeProsidingen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record