dc.description.abstract | Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains
yang menerangkan berbagai gejala dan kejadian alam yang memungkinkan
penelitian dengan percobaan, pengukuran apa yang didapat, penyajian secara
matematis dan berdasarkan peraturan-peraturan umum. Salah satu tujuan
pembelajaran fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah agar siswa
menguasai konsep dan prinsip fisika untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi. Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal
adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari ratarata
hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih meprihatinkan. Banyak
faktor yang menyebabkan hal tersebut, salah satunya adalah model pembelajaran
yang digunakan di kelas seperti model pembelajaran yang berpusat pada guru.
Oleh sebab itu, perlu diterapkan model pembelajaran yang mampu memunculkan
keterlibatan langsung siswa secara aktif dan bermakna untuk mengamati dan
membuktikan suatu konsep fisika melalui percobaan, sehingga menambah rasa
ingin tahu siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan fisika dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu model pembelajaran tersebut yaitu model pembelajaran
generatif (Generative learning).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan
berdiskusi siswa selama menggunakan model pembelajaran generatif (Generative
learning) dan mengkaji hasil belajar fisika siswa menggunakan model
pembelajaran Generatif (Generative learning) lebih baik daripada menggunakan
model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA
Negeri 4 Jember pada tanggal 10 April sampai 10 Mei 2016. Sampel penelitian
ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas terhadap populasi kemudian
menggunakan metode nilai rata-rata ulangan materi sebelumnya untuk
menentukan sampel. Desain penelitian yang digunakan adalah post-test control
design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan untuk
menguji kedua hipotesis penelitian tersebut adalah Uji Independent Sample T-test
(uji parametrik).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berdiskusi siswa pada
mata pelajaran fisika selama menggunakan model pembelajaran generatif
(generative learning) yang terdiri dari 7 aspek seperti lafal, bahasa, struktur
bahasa, kelancaran berbicara, hubungan isi dengan topik, memberikan pendapat,
dan menanggapi pendapat orang lain memiliki nilai dengan kriteria baik. Selain
itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil
belajar fisika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan nilai Sig.(1-tailed)
< 0.05, yaitu 0.001, maka H0 ditolak, Ha diterima.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: keterampilan berdiskusi siswa pada mata pelajaran fisika selama
menggunakan model pembelajaran generatif (generative learning) memiliki
mengalami peningkatan dari baik menjadi sangat baik dan hasil belajar fisika
siswa setelah menggunakan model pembelajaran generatif (generative learning)
pada pembelajaran fisika di SMA lebih baik daripada menggunakan model
pembelajaran yang digunakan di sekolah. | en_US |