Show simple item record

dc.contributor.advisorPandutama, Martinus H.
dc.contributor.advisorMandala, Marga
dc.contributor.authorAlfiani, Efi Dwi
dc.date.accessioned2017-07-07T01:58:20Z
dc.date.available2017-07-07T01:58:20Z
dc.date.issued2017-07-07
dc.identifier.nimNIM121510501019
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80284
dc.description.abstractPupuk kandang sapi merupakan pupuk kandang dari limbah yang dihasilkan dari peternakan sapi, seperti feses dan urine sapi. Limbah yang dihasilkan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang berasal dari pupuk kandang. Ciri kotoran sapi yang baik untuk pupuk kandang yaitu bewarna hitam gelap, gembur dan tidak berbau dan memiliki C/N rasio kurang dari 20. Memanfaatkan limbah yang dihasilkan dari peternakan sapi merupakan salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang dihasilkan. Petani lebih memilih menggunakan pupuk kimia dari pada pupuk kandang, karena pupuk organik diperlukan dalam jumlah yang sangat besar dan unsur hara yang tersedia bagi tanaman sangat lambat, oleh karena itu pupuk organik harus diimbangi dengan pupuk anorganik agar keduanya dapat saling melengkapi. Unsur hara P merupakan salah satu unsur hara makro esensiil. Unsur hara P memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan proses metabolisme dan unsur hara P memiliki efisiensi pemupukan paling rendah dari pada unsur hara N, dan K. Pupuk kandang sapi dikombinasikan dengan SP-36, fosfat alam, dan bakteri pelarut fosfat dengan dosis pupuk kandang sapi 5% dari berat media tanam, pupuk SP-36 dan fosfat alam masing-masing 200 mg P2O5/kg media, serta bakteri pelarut fosfat 5 ml/3 kg media. Bakteri pelarut fosfat yang digunakan yaitu Pseudomonas fluorescens, isolat bakteri Pseudomonas fluorescens ini didapat dari Laboratorum Biologi tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Pupuk kandang sapi dicampur sesuai dengan perlakuan, kemudian perlakuan tersebut dicampur ke media tanam dan diinkubasi selama 1 minggu. Bibit kopi yang telah berumur 3 bulan dipindah ke media tanam sesuai perlakuan. Analisis dilakukan 2 kali yaitu saat awal tanam (0 hst) dan 2 bulan setelah tanam (60 hst). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pupuk kandang sapi, untuk mempelajari efektivitas ix peningkatan fosfor (P) pada pupuk kandang sapi untuk penyediaan fosfor (P) bagi bibit kopi robusta. Hasil penelitian menunjukkan pupuk kandang sapi yang dikombinasikan dengan berbagai sumber P (fosfat) (Sp-36 dan fosfat alam) dan bakteri pelarut fosfat dapat meningkatkan P ekstrak HCl 25% dan P-tersedia dalam media tanam pada 60 hst. Pupuk kandang sapi yang dikombinasikan dengan fosfat alam (perlakuan PF) memiliki efektivitas pemupukan paling tinggi (25,42%).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121510501019;
dc.subjectPupuken_US
dc.subjectKopi Robustaen_US
dc.titlePeningkatan Kualitas dan Efektivitas Pupuk Kandang Sapi dalam Penyediaan Unsur Hara P bagi Bibit Kopi Robustaen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record