Show simple item record

dc.contributor.authorDewi, Jiniari Apriska
dc.contributor.authorSuratno, Suratno
dc.contributor.authorAsyiah, Iis Nur
dc.date.accessioned2017-04-03T01:28:51Z
dc.date.available2017-04-03T01:28:51Z
dc.date.issued2017-04-03
dc.identifier.issn0852-601X
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80005
dc.descriptionPancaran, Vol. 5, No. 4, hal 11-20, November 2016en_US
dc.description.abstractPembaharuan di bidang kurikulum menuntut guru untuk dapat mengubah sistem pembelajaran dari yang berorientasi pada guru (teacher center) menjadi pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student center), mengubah sistem pembelajaran yang awalnya lebih menekankan pada penguasaan materi menjadi sistem pembelajaran yang lebih menekankan pada kemampuan dan keterampilan proses peserta didik. Akan tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa proses pembelajaran lebih berorientasi dalam pemberdayaan proses kognitif. Sebagian besar strategi pembelajaran tersebut masih belum mengupayakan pemberdayaan keterampilan metakognitif. Keterampilan metakognisi yang dimiliki oleh siswa dapat dijadikan motivasi internal siswa dalam usaha meningkatkan hasil belajarnya. Salah satu strategi yang bisa digunakan untuk memberdayakan keterampilan metakognisi siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang melatih siswa untuk menjadi pebelajar mandiri, dan salah satunya adalah model pembelajaran REQUEST (Resume, Question, Investigation, Solution, Presentation). Rancangan penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan metode Pretest - Postest Non equivalent Control Group Design. Keterampilan metakognisi diukur dengan inventori keterampilan metakognisi (metacognition awareness inventori/MAI) yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan untuk mengukur kesadaran metakognisi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hasil uji Anakova keterampilan metakognisi siswa diperoleh data F hitung sebesar 23,990 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi perlakuan (0,000) < 0,05 maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima sehingga ada perbedaan yang nyata antara keterampilan metakognisi kelas perlakuan (model REQUEST) dan kelas kontrol (multistrategi). Model pembelajaran REQUEST memberikan perbedaan sebesar 5,38% terhadap pembelajaran multistrategi. Model pembelajaran REQUEST mampu memberdayakan keterampilan metakognisi siswa karena melalui pembelajaran ini siswa dapat mengembangkan kreativitasnya dalam mencari solusi dari permasalahan yang mereka temukan serta memberi peluang bagi siswa untuk berpikir secara independen.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectimplementasien_US
dc.subjectmodel pembelajaranen_US
dc.subjectketerampilan metakognitif.en_US
dc.titleIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN REQUEST (RESUME, QUESTION, INVESTIGATION, SOLUTION AND PRESENTATION) TERHADAP KETERAMPILAN METAKOGNISI SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN IPAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record