| dc.description.abstract | Fasilitas pelayanan pendidikan di daerah perdesaan terpencil dan kepulauan yang masih terbatas menyebabkan sulitnya anak-anak mengakses layanan pendidikan yang berkualitas. Keterbatasan upah yang diperoleh orang tua, maka anak-anak hanya mampu sekolah di wilayah perkebunan itu saja. Berdasarkan keadaan tersebut maka pendidik di wilayah perkebunan harus mampu merancang program pembelajaran sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan standar pendidikan nasional. Kalibaru merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Banyuwangi yang dikelilingi oleh area perkebunan. Masyarakat perkebunan Kalibaru memiliki kearifan lokal yang masih terjaga ditunjukkan dengan terpeliharanya budaya dan seni. Salah satu contoh kesenian yang masih terpelihara yaitu seni bermusik dan menari yang biasa mereka kenal dengan kesenian hadrah. Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai sumber dan objek belajar adalah solusi yang dapat mengarahkan siswa pada upaya mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata. Hasil angket menyatakan terdapat 42,13% siswa belum memahami materi sehingga sebanyak 50,25% siswa menganggap materi sistem gerak sulit. Keterbatasan bahan ajar yang tersedia menyebabkan sebesar 75,63% siswa menyatakan perlu dikembangkan bahan ajar mengenai sistem gerak. Modul merupakan bahan ajar dengan karakteristik menuntut siswa bejar secara mandiri. Pembelajaran IPA dengan integrasi Tari hadrah diharapkan dapat meningkatkan karakter siswa yang berkualitas dan lebih mengenal budaya lokal yang dimiliki daerahnya. Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut untuk mengetahui hasil validasi Modul IPA Biologi Berbasis Tari Hadrah di Sekolah Wilayah Perkebunan Kalibaru Pokok Bahasan Sistem Gerak (untuk Siswa SMP/MTs Kelas VIII) dan untuk mengetahui hasil uji coba Modul IPA Biologi Berbasis Tari Hadrah di Sekolah Wilayah Perkebunan Kalibaru Pokok Bahasan Sistem Gerak (untuk Siswa SMP/MTs Kelas VIII). Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan mengacu pada model dikemukakan oleh Thiagarajan dan Semmel (dalam Trianto, 2011) yaitu terdapat 4 tahapan utama yaitu Four-D: Define (Tahap pendefinisian), Design (Tahap perencanaan), Develop (Tahap pengembangan), Dessiminate (Tahap penyebarluasan). Namun pada penelitian pengembangan ini hanya sampai pada Develop (Tahap pengembangan). Selanjutnya dilakukan iji coba terbatas dengan subjek uji coba adalah siswa kelas VIII di sekolah wilayah perkebunan Kalibaru Banyuwangi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah validasi ahli dan penilaian atau tanggapan siswa terhadap modul. Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu data hasil validasi ahli dan hasil penilaian atau tanggapan siswa terhadap modul. Tingkat kevalidan modul dilengkapi video berbasis tari hadrah yang telah divalidasi yaitu mencapai 84% dengan kategori valid untuk ahli materi, 83,4 % dengan kategori valid untuk ahli media, 77,5% dengan kategori valid untuk ahli bahasa, 88,85% dengan kategori sangat valid untuk pengguna (guru). Hasil uji coba modul IPA Biologi berbasis tari hadrah di sekolah wilayah perkebunan Kalibaru berdasarkan hasil angket penilaian atau tanggapan siswa kelas VIII adalah termasuk kategori setuju dengan skor 773 yang berarti siswa memahami materi, memahami bahasa yang digunakan pada modul dan tertarik dengan tampilan modul. | en_US |
