Show simple item record

dc.contributor.advisorLuh Putu Suciati
dc.contributor.advisorAryo Fajar Sunartomo
dc.contributor.authorROSULI, MOHAMMAD EDI
dc.date.accessioned2017-03-21T08:16:13Z
dc.date.available2017-03-21T08:16:13Z
dc.date.issued2017-03-21
dc.identifier.nim111510601007
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79748
dc.description.abstractPadi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia, karena makanan pokok masyarakat Indonesia adalah beras. Permintaan beras semakin tinggi seiring dengan bertambahnya penduduk. Peningkatan produktifitas padi merupakan kunci dalam membangun kemandirian pangan di Indonesia. Berbagai persoalan yang merintangi sektor pertanian dikatakan mendorong produksi beras ke arah stagnan. Mulai dari fasilitas pertanian seperti irigasi, kredit rendah, anomali iklim, hingga subsidi pupuk yang semakin hari terus berkurang dan penyaluran benih yang amburadul. Salah satu kebijakan pemerintah adalah optimalisasi lahan dan penerapan teknologi tepat guna, salah satunya yaitu program SRI. SRI adalah metode budidaya padi yang berbeda dengan konvensional yang memacu peningkatan input eksternal seperti penggunaan air, pupuk, insektisida dan bahan kimia lainnya. Pertanaman padi SRI cara budidayanya lebih seksama dengan menumbuhkan sistem perakaran secara maksimal, meningkatkan jumlah dan keberadaan organisme dalam tanah, serta mengurangi penggunaan air dan biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi penerapan metode SRI di Kabupaten Jember, faktor yang mempengaruhi keputusan petani menerapkan SRI secara berkelanjutan dan, faktor pendorong dan penghambat penerapan metode SRI di Kabupaten Jember. Metode penelitian deskriptif dan analitik. sampel menggunakan metode purposive dan Cluster Random Sampling. Data dianalisis secara deskriptif, analisis regresi logistik dan analisis FFA (Force Field Analysis). Hasil penelitian menunjukkan (1) Penerapan metode SRI di Kelurahan Karangrejo termasuk kedalam metode semi SRI, karena hanya menerapakan beberapa kegiatan yang termasuk kegiatan metode semi SRI seperti persemaian, jarak tanam, penanaman, pengairan dan penyiangan. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara metode SRI, sedangkan pemberian jumlah bibit, pemupukan dan pengendalian hama masih menerapkan metode konvesional. (2) Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani menerapkan metode SRI secara berkelanjutan yaitu tingkat pendapatan petani dan jarak sawah kesaluran irigasi. (3) Faktor pendorong peningkatan penerapan metode SRI di Kelurahan Karangrejo yaitu pengalaman belajar metode SRI. Faktor penghambatnya yaitu kebiasaan petani berusahatani secara konvensional. Strategi agar dapat meningkatkan penerapan metode SRI secara berkelanjutan di Kelurahan Karangrejo dibutuhkan peran aktif dari pemerintah untuk meningkatkan pembelajaran metode SRI dan mendorong petani petani agar menerapkan metode SRI secara berkelanjutanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMetode SRI (System of Rice Intensification)en_US
dc.subjectPadien_US
dc.titlePENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM PENERAPAN METODE SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record