dc.contributor.author | Anoegrajekti, Novi | |
dc.date.accessioned | 2017-03-20T07:33:05Z | |
dc.date.available | 2017-03-20T07:33:05Z | |
dc.date.issued | 2017-03-20 | |
dc.identifier.isbn | 978-602-74971-4-6 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79716 | |
dc.description | Proceeding International Conference on Literature XXV | en_US |
dc.description.abstract | Tulisan ini membahas dinamika syair lagu lagu
Banyuwangen dalam kaitannya dengan penguasa. Genjer,
tanaman lahan basah menginspirasi Muhammad Arif
menciptakan syair lagu “Genjer-Genjer” yang distigmakan
sebagai lagu Partai Komunis Indonesia (PKI). “Umbul-umbul
Blambangan” diangkat sebagai lagu pembangkit semangat
membangun Banyuwangi dan dituangkan dalam SK Bupati
Nomor 48 tahun 2003. Sedangkan “Ijo Royo-royo” mengiringi
program gerakan penghijauan Kabupaten Banyuwangi yang
dicanangkan oleh Bupati Ratna Ani Lestari. Fenomena tersebut
menunjukkan bahwa intervensi penguasa berpengaruh
kuat terhadap penolakan dan keberterimaan syair lagu
Banyuwangen oleh masyarakat. Analisis dilakukan dengan
menggunakan metode etnografi dan dengan perspektif Culture
Studies. Intervensi pemerintah menunjukkan relasi kuasa
dalam memanfaatkan lagu Banyuwangen sebagai media
informasi, sosialisasi, dan internalisasi program-programnya.
Hal tersebut antara lain dimaksudkan untuk melanggengkan
kuasanya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | dinamika | en_US |
dc.subject | interfensi | en_US |
dc.subject | relasi kuasa | en_US |
dc.subject | penguasa | en_US |
dc.title | “GENJER-GENJER,” “UMBUL-UMBUL BLAMBANGAN,” DAN “IJO ROYO-ROYO”: RELASI KUASA DAN DINAMIKA SYAIR LAGU BANYUWANGEN | en_US |
dc.type | Prosiding | en_US |