Show simple item record

dc.contributor.advisorYUSWADI, Hary
dc.contributor.authorRUDANI, Sendy Martin
dc.date.accessioned2017-03-09T04:12:04Z
dc.date.available2017-03-09T04:12:04Z
dc.date.issued2017-03-09
dc.identifier.nimNIM120910302073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79583
dc.description.abstractKomunikasi sosial menjadi kunci utama yang dapat digunakan oleh para petani untuk mendapatkan jaringan pasar dalam pendistribusian hasil panen buah jeruk yang ada di Desa Sambimulyo. Melalui komunikasi sosial inilah pendekatan-pendekatan yang digunakan oleh para petani untuk membangun jaringan dan relasi kerja serta membentuk kerja sama antar sesama petani ataupun dengan orang lain yang berhubungan dengan pendistribusian hasil panen jeruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menggambarkan, dan menganalisis kondisi sosiohitoris bagaimana komunikasi sosial yang dilakukan oleh petani jeruk. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan untuk penelitian selanjutnya terkait tentang fenomena komunikasi sosial yang yang dilakukan oleh petani jeruk di Sambimulyo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian di Desa Sambimulyo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya dilakukan analisis data, pengolahan datayang meliputi kategorisasi data persub-bab, kemudian dilakukan penafsiran data dengan teori yang sesuai untuk menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi sosial merupakan salah satu taktik yang dilakukan oleh petani dalam distribusi hasil panen untuk menguasai pasar dan mencari harga yang lebih menguntungkan dalam pendistribusian hasil panen. Dampak dari komunikasi tersebut ternyata memunculkan beberapa tipologi petani yaitu : petani optimis, petani rasional, petani mandiri, petani kreatif dan petani simple. Dari beberapa tipologi tersebut pada dasarnya dalam hal distribusi memiliki tujuan yang sama yaitu mencari keuntungan semaksimal mungkin. Perbedaan dari semua tipologi terletak pada pola distribusi dan penguasaan pasar, namun dalam hal taktik pencarian harga tertinggi penguasaan pasar mereka pada intinya cenderung menyembunyikan maksud dan tujuan mereka. Hal ini dapat dibuktikan melalui Teori Dramaturgi yang dijelaskan oleh Erving Goffman pertunjukan yang dilakukan oleh setiap aktor dengan menampilkan sebuah panggung depan (front stage) guna menutupi apa yang sebenarnya terjadi di panggung belakang (backstage). Pertunjukan yang ditampilkan oleh petani antara lain adalah dimana mereka menjalin hubungan baik dengan para pelaku-pelaku pasar guna memperoleh informasi tentang harga jeruk dan pasar-pasar yang menguntungkan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries120910302073;
dc.subjectPETANI JERUKen_US
dc.titleTIPOLOGI PETANI JERUK DI DESA SAMBIMULYO KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record