dc.description.abstract | Penggunaan pupuk nitrogen ammonium secara terus menerus dalam jangka
panjang dapat berdampak pada penurunan kemasa man tanah melalui pelepasan
ion H+ dari proses oxidasi biologis ammonium. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi penurunan pH tanah pada lahan yang dikelola secara intensif di
daerah Sub DAS Mayang sebagai akibat penggunaan pupuk nitrogen. Penelitian
dilaksanakan dengan metode survey sekala 1:25.000 dengan mengambil contoh
tanah pada penggunaan lahan intensif dan non-intensif pada kedalaman 0-20 cm
menggunakan sistem grid. Contoh tanah yang diambil sebanyak 76 contoh, yang
mewakili kedua penggunaan lahan tersebut untuk dianalisis pH-nya. pH contoh
tanah dianalisis menggunakan larutan CaCl
viii
2
0,01M dan H
2
O. Hasil pengukuran
pH di kelompokkan menjadi tiga zona pH CaCl
2
yaitu zona 1 dengan pH CaCl
2
>6.0, zona 2 dengan pH CaCl
2
5.5–5.9, dan zona 3 dengan pH CaCl
2
<5.5.
Penurunan pH yang terjadi pada lahan intensif dievaluasi dengan membandingkan
nilai pH CaCl
2
pada lahan non-intensif. Rekomendasi kebutuhan kapur dihitung
berdasarkan metode yang dikembangkan oleh The Australian Dairy Soils Team.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan pH tanah pada lahan
pertanian intensif, rata-rata secara keseluruhan mencapai 0,43 poin. Lahan intensif
yang belum mengalami penurunan pH mencakup zona 1 seluas 428,30 ha
(11,48%). Zona 2 dan 3 merupakan lahan intensif yang telah mengalamipenurunan pH tanah, zona 2 mencakup luasan 2405,70 ha (64,46%) dan 897,87 ha
(24,06%) untuk zona 3. Kebutuhan kapur untuk zona 2 direkomendasikan
sebanyak 3,2 ton/ha dan zona 3 sebanyak 2,7 ton/ha. Frekuensi pemberian kapur
untuk zona 3 adalah 14 tahun sekali. Penggunaan pupuk yang bersumber dari
ammonium telah menurunkan pH tanah dan perlu ada tidakan pengapuran untuk
meningkatkan produktifitas lahan di Sub DAS Mayang. | en_US |