dc.description.abstract | Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat banyak, salah satunya adalah tumbuhan anggrek. Anggrek termasuk tanaman eksotik dan diminati masyarakat Indonesia dan dunia serta ada jenis yang berpotensi sebagai obat. Anggrek tersebar di wilayah dengan iklim hujan hutan tropis atau kelembaban yang tinggi, namun bertemperatur rendah. Jember memiliki area pegunungan, hutan dan perbukitan dengan kondisi yang sesuai dengan pertumbuhan anggrek liar. Namun sejauh ini, jenis-jenis anggrek liar di kawasan sekitar Jember belum pernah dilaporkan. Lebih jauh, respon anggrek liar Jember terhadap media kultur jaringan dasar untuk propagasi massa belum pernah dipublikasikan. Oleh karena itu, inventarisasi anggrek liar, dan responnya terhadap media dasar kultur jaringan sangat penting dilakukan. Anggrek liar yang telah diidentifikasi memiliki keanekaragaman (biodiversitas) yang tinggi, dan sebagian besar sudah termasuk dalam kategori layak untuk dikonservasi, bahkan ada yang sudah masuk dalam kategori endangered (terancam). Jenis anggrek yang termasuk dalam kategori layak konservasi antara lain: Ascocentrum miniatum, Dendrobium macrophyllum, Bulbophyllum ecornutum, B. laxyflorum, Calanthe sylvatica, C. triplicate, C. zollingeri, Cymbidium lancifolium, Dendrobium arcuatum, D. concinnum, D. linearifolium, D. spurium, D. stuartii, Didymoplexis pallens, Eria hyacinthoides, Nervilia aragoana, N. concolor, N. plicata, Phalaenopsis amabilis, Taenophyllum biocellatum dan Tuberolabium rhopalorrhachis. Sedangkan jenis yang masuk kategori terancam adalah Aerides odorata dan Phaius tankervilleae. Perbanyakan massal melalui kultur jaringan sangat diperlukan untuk tujuan konservasi seluruh jenis anggrek yang termasuk dalam daftar tersebut. Hasil penelitian ini akan bermanfaat untuk upaya konservasi anggrek liar, terutama yang sudah mulai terancam keberadaannya. | en_US |