Show simple item record

dc.contributor.authorIzzah, Latifatul
dc.date.accessioned2017-02-14T02:02:23Z
dc.date.available2017-02-14T02:02:23Z
dc.date.issued2017-02-14
dc.identifier.isbn978-602-9431-96-4
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79261
dc.descriptionImpresum : Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher, 2015. Kolasi : xxiv, 288 hlm.: bibl.; ill.; lamp.; 15 x 23 cm.en_US
dc.description.abstractBuku ini menyajikan secara spesifik dan lengkap mengenai salah satu warisan kolonial Belanda yang mampu menarik minat para investor Eropa pada saat itu untuk memperkaya dirinya.Warisan kekayaan tersebut sampai saat ini masih dirasakan oleh masyarakat Desa Mulyorejo sebagai pewaris tanaman kopi peninggalan keluarga Clemens Boon. Penulis mampu menjelaskan rajutan mulai jaman kolonial sampai saat ini dengan merefl eksikan munculnya budaya haji pada masyarakat Desa Mulyorejo yang sempat diklaim oleh pemerintah Kabupaten Jember sebagai desa miskin. Buku ini memberikan informasi bahwa kemiskinan pada sebuah wilayah tidak dapat dinilai hanya dari bentuk fi sik rumah, pola makan dalam keluarga, fasilitas pendidikan dan kesehatan. Ada banyak factor yang menyebabkan masyarakat tidak membangun rumahnya, pola makan yang sederhana, tidak dibangunnya fasilitas umum yang memadai sebagai akibat dari letak geografi s yang sulit sehingga wilayah tersebut menjadi terisolir. Di lain sisi kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh budaya yang hidup di dalam masyarakatnya. Fakta membuktikan bahwa Desa Mulyorejo Kecamatan Silo Kabupaten Jember merupakan wilayah yang terisolir namun hampir 70 % penduduknya menunaikan ibadah haji, sebagai refl eksi dari kuatnya budaya Madura yang sangat patuh pada fi gure kyai. Dalam Bab I, penulis menguraikan dasar pikir teoritis orientasi umum isi buku. Bab II berisi uraian tentang penelusuran pustaka dan studi pendahuluan. Bab III berisi tentang uraian terbentuknya Desa Mulyorejo, diperjelas dengan kondisi geografi s, demografi s, social, budaya dan ekonomi. Penjelasan tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya mengenai Desa Mulyorejo yang didiskreditkan oleh pemerintah Kabupaten Jember sebagai desa yang masuk kategori miskin. Bab IV menguraikan tentang proses historis munculnya tanaman kopi di Indonesia dan penanamannya di Desa Mulyorejo. Bab V menguraikan tentang peran kepala Desa Mulyorejo yang mampu menumbuhkan rasa percaya diri masyarakatnya untuk berswadaya membangun listrik tenaga Mikro Hidro dengan dana milyaran rupiah. Gagasan itu muncul sebagai akibat tidak adanya kepedulian dari pemerintah Kabupaten Jember untuk membangun jaringan listrik di Desa Mulyorejo. Bab VI menjelaskan mengenai munculnya budaya haji pada masyarakat Desa Mulyorejo. Bab VII merupakan kesimpulan, merefl eksikan bagaimana sebenarnya kondisi masyarakat Desa Mulyorejo yang sangat patuh pada fi gure kyai sebagai magnit munculnya budaya haji. Penghadiran buku ini dimaksudkan untuk mengantar dan merangsang pembaca merefl eksikan bahwa kemiskinan tidak hanya dilihat secara fi sik seperti rumah tempat tinggal yang sederhana, pola makan sederhana, rendahnya pendidikan dan fasilitas kesehatan, dll, tetapi letak geografi s yang terisolir yang menyebabkan masyarakatnya enggan untuk membangun rumah dan fasilitas umum karena costnya sangat tinggi. Pembaca juga digiring ke masa lalu untuk melihat kembali kejayaan perkebunan kopi khususnya dibawah pemerintahan kolonial Belanda.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectHaji Kopien_US
dc.subjectParadoks Masyarakat Miskinen_US
dc.subjectPerkebunan Kopien_US
dc.titleHAJI KOPI: Paradoks Masyarakat Miskin Kawasan Perkebunan Kopi Kecamatan Silo Kabupaten Jemberen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record