Show simple item record

dc.contributor.advisorNgesti, Retna
dc.contributor.advisorWidodo, Djoko
dc.contributor.authorMARGARETA, YUSI FIDYANING
dc.date.accessioned2017-01-31T03:19:14Z
dc.date.available2017-01-31T03:19:14Z
dc.date.issued2017-01-31
dc.identifier.nimNIM120210301005
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79225
dc.description.abstractHarga bawang merah bersifat fluktuatif dan sangat sensitif terhadap kondisi pasar, dibandingkan dengan harga kebanyakan komoditas hasil pertanian lainnya. Pada saat harga bawang sedang mengalami kenaikan, banyak para petani yang mulai menanam bawang dengan harapan ikut merasakan keuntungan dari kenaikan harga. Akan tetapi, saat para petani panen secara bersamaan, jumlah pasokan bawang merah di pasar akan meningkat sehingga harga secara otomatis akan turun. Pada saat harga bawang merah sedang turun, para pedagang akan menurunkan harga bawang lokal di pasar agar dapat bersaing dengan harga bawang merah import. Sifat tanaman bawang merah sangat bergantung pada kondisi cuaca. Di samping itu, hama penyakit dapat mengakibatkan kegagalan panen dan selalu menjadi ancaman tersendiri bagi petani bawang merah. Faktor-faktor inilah yang membuat kondisi sosial ekonomi petani selalu mengalami ketidakpastian. Para petani seringkali mengalami kesulitan ekonomi yang bersumber dari minimnya penghasilan serta ketidakpastian hasil usaha pertaniannya. Tidak adanya jaminan atau kepastian pendapatan dari usaha pertaniannya membuat kondisi sosial ekonomi petani bawang merah di Dusun Lajuk Desa Ngepoh selalu berubah dari waktu ke waktu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi petani bawang merah di Dusun Lajuk Desa Ngepoh Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah petani bawang merah di Dusun Lajuk Desa Ngepoh, informan utama dalam penelitian ini adalah petani bawang merah yang memiliki lahan pertanian sendiri, lahan sewa atau lahan bagi hasil, dan informan pendukung dalam penelitian ini adalah pengepul bawang merah. vii Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi luas lahan yang dimiliki, rata- rata petani bawang merah di Dusun Lajuk Desa Ngepoh Kabupaten Probolinggo memiliki lahan dengan luas berkategori sempit. Dari segi status kepemilikan lahan, para petani bawang merah di Dusun Lajuk Desa Ngepoh Kabupaten Probolinggo rata-rata memiliki lahan sewaan, baik dengan sistem sewa tunai maupun bagi hasil. Dari segi pengalaman berusaha tani, pada umumnya mereka sudah menjalankan usaha tani selama puluhan tahun, dengan bekal pengetahuan tentang berusaha tani yang didapatkan secara turun temurun. Dari segi penerapan teknologi, para petani bawang merah di Dusun Lajuk Desa Ngepoh Kabupaten Probolinggo lebih memilih penerapan teknologi sederhana daripada teknologi modern. Dari segi pendapatan, para petani bawang merah di Dusun Lajuk Desa Ngepoh Kabupaten Probolinggo bisa dikategorikan mempunyai pendapatan yang tergolong tinggi, hal ini karena rata- rata pendapatan petani bawang merah adalah Rp 6.400.000/bulan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries120210301005;
dc.subjectPETANI BAWANG MERAHen_US
dc.subjectKONDISI SOSIAL EKONOMIen_US
dc.titleKondisi Sosial Ekonomi Petani Bawang Merah di Dusun Lajuk Desa Ngepoh Kabupaten Probolinggoen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record