| dc.description.abstract | Hutan memiliki banyak fungsi bagi kehidupan, seperti fungsi ekonomi dan ekologi. Berdasarkan fungsinya hutan berfungsi untuk konservasi dan lindung, wahana penyimpan air, mencegah banjir dan erosi, penahan laju angin, dan berpengaruh pada kondisi iklim global, serta menyediakan oksigen. Kerusakan hutan juga terjadi di Kawasan Sempol. Ada tiga kawasan hutan yaitu hutan lindung yang berada di Gunung Suket, hutan produksi dan konservasi. Kawasan hutan ini mengalami kerusakan karena aktifitas ekonomi masyarakat yang memanfaatkan kawasan hutan tanpa adanya pelestarian, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti rendahnya pengetahuan masyarakat, rendahnya pendidikan masyarakat, dan kesibukan masyarakat sebagai pekerja perkebunan mambuat kesadaran terhadap pelestarian hutan rendah.
Kerusakan kawasan hutan di Sempol yang terdiri dari Gunung Suket, Curah Macan,Kebun Banjir, Gunung Malang dan Kawah Wurung terasa setelah Desa Sempol sering digenangi banjir genangan. Banjir terbesar terjadi akhir tahun 2015. Ada berbagai persepsi mengenai terjadinya banjir pertama topografi desa yang berada di daerah cekung, kedua terjadinya kebakaran di Gunung Suket, ke tiga menurunnya daya serap hutan karena aktifitas pertanian masyarakat di kawasan hutan dan ke empat intensitas hujan yang begitu tinggi. Untuk mengatasi masalah ini sangat diperlukan peran Anggota LMDH AL-Barokah dalam melestarikan hutan di Desa Sempol sebagai langkah taktis program pemberdayaan hutan bersama masyarakat oleh Perum Perhutani. Penelitian ini memiliki rumusan masalah bagaimana peran anggota LMDH AL-Barokah dalam pelestarian hutan di Desa Sempol.
viii
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan Peran Anggota LMDH ALBarokah dalam melestarikan hutan di desa Sempol. Penelitian ini menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, teknik yang digunakan adalah teknik purposive sampling, pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dan Dokumentasi. Pemeriksaan data dengan analisis data dan triangulasi untuk memastikan bahwa data tersebut benar-benar akurat.
Pembahasan dalam kajian ini menjelaskan bahwa anggota LMDH mampu untuk menciptakan perubahan pada kondisi hutan, ada berbagai agensi yang sudah dilakukan seperti sosialisasi, penanaman seribu pohon, penanaman bambu, dan melakukan kerjasama dalam kemitraan dengan Perum perhutani. Keberhasilan para anggota LMDH tidak terlepas dari kemampuan individu-individu sebagai agen-agen yang memiliki kemampuan untuk mengajak masyarakat, pemerintah dan stekholder bersama-sama untuk menjaga melestarikan hutan. Dalam melakukan agensi para anggota LMDH memiliki kemampuan yang lebih dari masyarakat secara umum baik dalam bidang pendidikan formal ataupun pendidikan tentang pelestarian hutan, hal ini membuat LMDH sebagai struktur yang memiliki aturan dan sumber daya bisa menciptakan perubahan karena adanya anggota LMDH sebagai agen yang melakukan agensinya secara continue. | en_US |
