dc.contributor.author | Ohoiwutun, Y.A. Triana | |
dc.date.accessioned | 2017-01-30T08:11:21Z | |
dc.date.available | 2017-01-30T08:11:21Z | |
dc.date.issued | 2017-01-30 | |
dc.identifier.issn | 1978-6506 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79196 | |
dc.description | Jurnal YUDISIAL (Divergensi Tafsir), Volume 9, Nomor 1, April 2016
[Terakreditasi LIPI No. 706/AU/P2MI-LIPI/10/2015] | en_US |
dc.description.abstract | Putusan Nomor 79/Pid.B/2012/PN.BGR memutuskan
tindak pidana pembunuhan berencana secara bersamasama
terhadap
empat
orang
terdakwa.
Tindak
pidana
pembunuhan
sebagai
delik
materiil
melarang
akibat
perbuatan
menghilangkan
nyawa
orang
lain,
sehingga
haruslah
dapat
dibuktikan
adanya
hubungan
kausal antara
perbuatan
setiap
terdakwa yang
mengakibatkan kematian
korban.
Namun
demikian, visum
et repertum
sebagai
alat
bukti
surat
dalam
pemeriksaan
Putusan
Nomor
79/Pid.B/2012/PN.BGR
tidak
dapat menyimpulkan
penyebab
kematian
korban,
karena tidak dilakukan
bedah
mayat forensik. Adanya
hubungan kausal antara
perbuatan
dengan
akibatnya di
dalam delik
materiil,
dapat
berkorelasi
dengan
pertanggungjawaban
pidana.
Bedah
mayat forensik atas tindak pidana pembunuhan
yang
dilakukan secara bersama-sama merupakan
syarat
yang
bersifat
conditio
sine
qua
non, dalam
menentukan
pertanggungjawaban
pidana.
Posisi
urgen
bedah mayat
forensik
dalam pembuatan visum
et repertum
merupakan
fokus
dari penelitian ini.
Adapun
metode penulisan
berbasis
pada penelitian hukum
yuridis normatif dengan
menggunakan
sumber data sekunder.
Data penelitian
berupa
bahan hukum primer,
bahan hukum sekunder,
dan
bahan hukum tersier.
Analisis
data dilakukan secara kualitatif, yaitu penelitian hukum kualitatif (qualitativelegal
research).
Dari aspek hukum pidana, pemeriksaan
bedah
mayat
forensik
bermanfaat
untuk
mengetahui
penyebab
pasti
kematian korban
yang berhubungan
dengan
pertanggungjawaban pidana. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | pembunuhan berencana | en_US |
dc.subject | bedah mayat forensik | en_US |
dc.subject | visum et repertum | en_US |
dc.subject | pertanggungjawaban pidana | en_US |
dc.title | Urgensi Bedah Mayat Forensik dalam Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan Berencana (Kajian Putusan Nomor 79/Pid.B/2012/PN.BGR) | en_US |
dc.type | Article | en_US |