Kadar Formaldehid di Udara dan Kadar Hemoglobin (Hb) pada Pekerja bagian Sortasi Sheet Karet (Studi Pada PT Perkebunan Nusantara XII Kebun Glantangan Kabupaten Jember)
Abstract
Formaldehid adalah senyawa terkecil dari seri aldehida (HCOH). Formaldehid
merupakan zat yang tidak berwarna dan gas yang mudah terbakar pada suhu
kamar. Formaldehid digunakan di banyak industri, salah satunya adalah industri
karet yang memproduksi lateks. Pekerja sortasi sheet karet memiliki resiko
terpapar formaldehid melalui inhalasi. Paparan formaldehid dapat terakumulasi
dalam tubuh dan mempengaruhi jumlah hemoglobin. Fungsi hemoglobin adalah
membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui darah. Kadar hemoglobin
dipengaruhi beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, status gizi, masa kerja,
riwayat penyakit, dan kebiasaan merokok.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kadar formaldehid di
udara dengan kadar hemoglobin (Hb) pada pekerja bagian sortasi sheet karet PT
Perkebunan Nusantara XII Kebun Glantangan Kabupaten Jember. Jenis penelitian
ini adalah analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Subjek
penelitian adalah pekerja sortasi sheet karet PTPN XII Kebun Glantangan
Kabupaten Jember. Sampel penelitian berjumlah 17 orang yang berasal dari
pekerja sortasi sheet karet PTPN XII Kebun Glantangan Kabupaten Jember.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling.
Karakteristik responden (usia, jenis kelamin dan masa kerja) didapat dari hasil
wawancara dengan menggunakan kuesioner. Status gizi diperoleh dari
pengukuran berat badan dan tinggi badan menggunakan microtoise dan bathroom
scale. Kadar formaldehid di udara diperoleh dari pengukuran menggunakan
minipump, impinger dan absorben (HCOOH). Kadar hemoglobin diperoleh dari
hasil pengukuran menggunakan hemometer digital. Analisis statistik dilakukan
ix
dengan menggunakan Pearson Correlation Test dan Independent Sampel T Test
dengan α sebesar 0,05.
Hasil analisis univariat diperoleh responden berusia 45-54 tahun sebesar 35,3%;
jenis kelamin perempuan sebesar 76,5%; status gizi normal sebesar 58,8%; masa
kerja > 3 tahun sebesar 64,7%; kadar formaldehid di udara rata-rata < 0,3 ppm
sebesar 0,0724; serta kadar hemoglobin normal sebesar 64,7%. Analisis bivariat
menggunakan Pearson Correlation Test dengan α=0,05 menunjukkan bahwa usia
(p=0,066), status gizi (p=0,564), masa kerja (p=0,009) dan kadar formaldehid di
udara (p=0,263). Analisia bivariat menggunakan Independent Sample T Test
menunjukkan bahwa jenis kelamin memiliki nilai p = 0,035. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah terdapat hubungan antara jenis kelamin dan masa kerja
dengan kadar hemoglobin. Tidak terdapat hubungan antara usia, status gizi dan
kadar formaldehid di udara dengan kadar hemoglobin pada pekerja sortasi sheet
karet PTPN XII Kebun Glantangan Kabupaten Jember.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]