Show simple item record

dc.contributor.advisorPartono
dc.contributor.authorAyuandari, Niti
dc.date.accessioned2017-01-26T01:36:30Z
dc.date.available2017-01-26T01:36:30Z
dc.date.issued2017-01-26
dc.identifier.nimNIM120910301012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79169
dc.description.abstractDengan kurangnya kesempatan kerja dari sektor formal, maka sektor informal menjadi salah satu pilihan utama bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan. Salah satu pekerjaan dari sektor informal tersebut adalah sebagai pedagang baju bekas yang ada di pasar gombek.Menjadi pedagang baju bekas merupakan salah satu profesi yang mereka pilih dengan melihat aspek dari lingkungan sekitar.Dalam menjalankan usaha tersebut tidaklah mudah, permasalahan dari penelitian ini adalah aspek apa yang mendasari para pedagang baju bekas bertahan pada pekerjaannya. Dan strategi apa saja yang mereka gunakan untuk meningkatkan pendapatan.Karena sudah adanya larangan mengenai berjualan barang bekasdan sudah adanya toko yang menjual baju baru dengan harga yang relatif murah sehingga akan menyebabkan daya saing yang tinggi. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang telah dilakukan adalah observasi partisipatif pasif dan wawancara tidak terstruktur yang dapat memberi peluang kepada peneliti untuk mengembangkan pertanyaan bagi informan. Pemilihan informan diambil secara purposive (sengaja) dimana informan pokok yang telah dipilih adalah 5 (lima) orang pedagang baju bekas dan informan tambahan adalah konsumen dan masyarakat sekitar pasar gombek. Tahap keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi berdasarkan sumber. Aspek-aspek yang mendasari para pedagang baju bekas di pasar gombek bertahan pada pekerjaannya, yaitu: 1. Perilaku konsumen Dengan melihat dari perilaku konsumen di sekitar lingkungan pasar gombek khusunya para peminat baju bekas tersebut maka pedagang baju bekas akan mengetahui model baju seperti apa yang banyak digemari oleh mereka dan merk apa saja yang lagi musim. 2. Model baju bekas yang unik Baju-baju yang dijual di pasar gombek dapat dibilang baju vintage karena baju-baju tersebut merupakan baju model dulu yang sekarang kembali diminati oleh masyarakat sekitar dan baju tersebut tidak akan diproduksi lagi. 3. Masih mudah untuk kulakan baju bekas Para pedagang baju bekas lebih sering mengambil baju bekas atau kulakan dari kota lain yang pemasokannya lebih banyak. ix 4. Mendapatkan keuntungan Para pedagang baju bekas tetap eksis berjualan di lokasi pasar gombek. Karena masih mendapat keuntungan yang cukup banyak. Sedangkan strategi yang dilakukan oleh pedagang baju bekas untuk meningkatkan pendapatannya dan meningkatkan minat para konsumen, adalah: 1. Kemampuan memilah harga barang dagangan untuk menentukan pendapatan tinggi Mereka selalu memilah model baju, warna, kualitas, dan merknya untuk menentukan harga setiap baju tersebut. Sehingga dengan begitu mereka bisa mendapatkan untung yang lumayan tinggi dari baju yang model dan kualitasnya masih bagus, selain itu dari merk baju yang banyak digemari oleh para konsumen karena harganya pasti bisa 3x lipat dari baju merk biasa. 2. Selektif dalam memilah waktu berjualan Pada hari biasa mereka sering buka lebih siang karena pelanggannya kebanyak kan anak sekolah dan orang kantoran. Sedangakan pada hari libur mereka akan buka lebih pagi karena lebih banyak pelanggan yang sedang libur akan berkunjung kesana. 3. Menambah barang dagangan Pedagang baju bekas harus lebih mengerti mengenai model baju dan merk baju yang banya digemari oleh konsumennya. Sehingga merka akan selalu menambah barang dagangannya saat ada model-model baru sehingga terkesan selalu uptodate. 4. Mencari tempat berdagang yang strategis Pedagang harus lebih pintar saat mencari toko disekitar pasar gombek yang dapat dilihat oleh banyak orang. Dapat disimpulkan aspek yang mendasari pedagang baju bekas bertahan pada pekerjaannya yaitu dengan melihat perilaku konsumen, model baju bekas yang unik, masih mudahnya untuk kulakan baju bekas, dan mendapatkan keuntungan. Sedangkan strategi yang mereka lakukan adalah kemampuan memilah harga barang dagangan untuk menentukan pendapatan tinggi, selektif dalam memilih waktu berjualan, mencari tempat berdagang yang strategis. Saran peneliti untuk pedagang yaitu pedagang baju bekas seharusnya lebih memperhatikan kebersihan baju yang mereka jual, seperti mengemas dengan rapi dan wangi, baju bekas yang sudah tidak layak pakai seharusnya tidak perlu dijual, dan pelayanan yang kurang baik yang tidak disadari oleh para pedagang akan berakibat pada menurunnya pengunjung dan pada akhirnya pendapatan akan menurun. Dengan demikian dalam suatu perdagangan harus diciptakan hubungan yang baik kepada konsumen agar tetap menjadi pelanggan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries120910301012;
dc.subjectPedagang Baju Bekasen_US
dc.subjectPekerjaanen_US
dc.subjectSektor Informalen_US
dc.titleAspek Yang Mendasari Pedagang Baju Bekas Bertahan Pada Pekerjaannya (Studi Deskriptif Pedagang Baju Bekas Di Pasar Gombek Desa Wonoasri Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record