dc.description.abstract | Desa Taman merupakan salah satu desa di kecamatan Paiton yang termasuk
dari kabupaten Probolinggo. Desa Taman memiliki luas 139,324Ha. Jumlah
penduduk Desa Taman Tahun 2015 berjumlah 2155 orang terdiri dari laki-laki 1079
orang dan perempuan 1154 orang. Mata pencaharian penduduk Desa Taman
mayoritas bermata pencaharian sebagai buruh tani, dengan jumlah 816 orang yang
tercatat sebagai buruh tani. Ketidakcukupan ekonomi yang dirasakan, membuat
seorang wanita juga ikut dalam mencari nafkah untuk keluarganya. Tujuan penelitian
ini untuk menganalisis pemenuhan kebutuhan keluarga buruh tani perempuan yang
ada di Desa Taman Kecamatan Paiton. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis deskriptif. Penentuan informan menggunakan teknik
purposive. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Dalam menguji keabsehan data menggunakan teknik triangulasi
sumber, metode dan teori.
Hasil penilitan menunjukkan bahwa terdapat sepuluh informan pokok buruh
tani perempuan dan empat informan tambahan yaitu pemilik sawah. Dari sepuluh
informan rata-rata memiliki jumlah tanggungan keluarga tiga sampai empat orang
yang harus mereka penuhi kebutuhannya. Buruh tani perempuan mereka tidak
memiliki lahan sendiri dan sangat tergantung pada pemilik sawah. Dalam
kesehariaanya informan pokok sebagai buruh tani perempuan memulai aktivitas
pekerjaanya rata-rata mulai dari pagi jam 06.00 sampai jam 11.00. Adakalanya
setelah sholat dhuhur kembali lagi keaktivitas pekerjaannya mulai jam 15.00 sampai 17.00. Ada beberapa jenis pekerjaan buruh tani yang dilakoni mereka yaitu tandur,
matun, ngasak, dan nyiram. Upah yang mereka peroleh bisa berupa uang dan padi.
Upah dan jenis pekerjaan yang diterima buruh tani peremuan kalau musim padi
meliputi: mencabut rumput disela-sela padi dan menanam padi Rp.25.000,- sampai
Rp.30.000,- bahkan juga buruh tani perempuan yang mengais sisa-sisa panen padi
untuk menambah penghisalan rata-rata hasil mengais 4 sampai 5 kg. Tetapi buruh
tani perempuan cuma bekeja memasang pupuk didekat jagung upahnya Rp.25.000,-
sampai 30.000,-. Sedangkan untuk musim tembakau banyak pekerjaan yang
dilakukan buruh tani perempuan mulai dari menyiram tembakau, memetik daun
tembakau, menyisir (mengiris) tembakau, menata dan melipat tembakau. Kalau
menyiram, memetik daun tembakau dan menyisir (mengiris) tembakau upahnya
Rp.25.000,- sampai Rp.30.000,-, sedangkan upah untuk menata dan melipat
tembakau dihitung satu gulung itu upahnya Rp.5.000,- buruh tani dapat melipat
tembakau 4 sampai 5 gulung, upah yang didapat Rp.20.000,- sampai Rp.30.000,-,
akan tetapi kalau sampai pagi upah yang didapat bisa sebesar Rp.50.000,-, beda lagi
kalau sistem bagi hasil , 50 % persen untuk buruh tani 50% lagi untuuk pemilik
sawah. Kalau sistem bagi hasil penghasilan 3 bulan sekali tergantung harga dan hasil
dari padi, tembakau, dan jagung. Para buruh tani dalam melangsungkan
kehidupannya harus mampu memenuhi segala kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Adapun kebutuhan pokok setiap buruh tani adalah beragam. Baik dari segi kebutuhan
pangan, kebutuhan sandang, kebutuhan papan, kebutuhan pendidikan, dan juga
kebutuhan kesehatan.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah pekerjaan seorang
istri dan ibu rumah tangga sebagai buruh tani adalah untuk menambah penghasilan
suaminya yang rendah dalam pemenuhan kebutuhan keluarga seperti biaya sandang
pangan, biaya pendidikan anak, biaya listrik, dan biaya untuk membayar hutang
piutang. Dan peran tersebut merupakan kontribusi yang besar untuk seorang istri
dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidup bagi keluarga agar lebih
x
sejahtera. Peran istri sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan keluarga buruh
tani, karena pendapatan suami yang cukup rendah. | en_US |