dc.description.abstract | Pembelajaran sejarah di kelas X IPS 2 SMA Negeri Kunir dianggap menjadi
pembelajaran yang kurang menarik dan membosankan oleh peserta didik. Pendidik
yang sering menggunakan metode konvensional dan kurangnya penggunaan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran mengakibatkan peserta didik kurang
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini menyebabkan aktivitas selama proses
pembelajaran cenderung pasif dan hasil belajar peserta didik yang masih belum
optimal. Penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR)
dengan media video melatih kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah,
melatih keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapatnya, serta membantu
peserta didik lebih memahami materi yang telah dipelajari.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) apakah penerapan model
pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) dengan media video dapat
meningkatkan aktivitas belajar peserta didik mata pelajaran sejarah kelas X IPS 2
SMA Negeri Kunir tahun ajaran 2015/2016; (2) apakah penerapan model
pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) dengan media video dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik mata pelajaran sejarah kelas X IPS 2 SMA
Negeri Kunir tahun ajaran 2015/2016.
Tujuan dari penelitian ini (1) untuk menganalisis peningkatkan aktivitas
belajar peserta didik kelas X IPS 2 di SMA Negeri Kunir dengan menerapkan model
pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) dengan media pembelajaran video; (2) untuk menganalisis peningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X IPS 2
di SMA Negeri Kunir dengan menerapkan model pembelajaran Auditory,
Intellectually, Repetition (AIR) dengan media pembelajaran video.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian
ini adalah peserta didik kelas X IPS 2 di SMA Negeri Kunir, dengan jumlah 37
peserta didik. Desain penelitian ini menggunakan model penelitian Hopkins dengan 4
tahapan dalam setiap siklusnya yang terdiri perencanaan, tindakan,
pengamatan/observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar
peserta didik pada setiap siklus. Peningkatan aktivitas dari siklus 1 sebesar 66,35%
meningkat 13,63% pada siklus 2 sebesar 75,40%. Siklus 3 sebesar 79,32% meningkat
5,19% dari aktivitas siklus 2. Peningkatan hasil belajar sejarah dinilai dari tiga aspek
kognitif, afektif dan psikomotor. Peningkatan hasil belajar kognitif dari siklus 1
sebesar 75,67% meningkat 7,14% pada siklus 2 menjadi 81,08%. Siklus 3 sebesar
86,48% meningkat 6,66% dari hasil belajar kognitif siklus 2. Peningkatan hasil
belajar afektif dari siklus 1 sebesar 64,45%, meningkat 10,90% pada siklus 2 menjadi
71,48%. Siklus 3 sebesar 80,27% meningkat 12,29% dari hasil belajar aspek afektif
siklus 2. Peningkatan hasil belajar psikomotor dari siklus 1 sebesar 57,93%,
meningkat 18,67% pada siklus 2 menjadi 68,75%. Siklus 3 sebesar 77,02%.
meningkat 12,02% dari hasil belajar aspek psikomotor siklus 2.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) dengan media video dapat meningkatkan
aktivitas belajar sejarah peserta didik kelas X IPS 2 SMAN Kunir Semester Genap
Tahun Ajaran 2015/2016; (2) penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually,
Repetition (AIR) dengan media video dapat meningkatkan hasil belajar sejarah
peserta didik kelas X IPS 2 SMAN Kunir Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016. | en_US |