dc.description.abstract | Model pembelajaran Jigsaw (Tim Ahli) merupakan suatu model pembelajaran
yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir
yang berbeda untuk saling membantu terhadap siswa lain yang membutuhkan,
sehingga siswa yang memiliki kemampuan lebih bertanggung jawab terhadap siswa
yang memiliki kemampuan kurang. Dalam model pembelajaran Jigsaw siswa
ditempatkan dalam kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 siswa dan perwakilan
kelompok untuk menjadi kelompok ahli, untuk menyelesaikan suatu masalah dalam
pembelajaran. Adapun langkah-langkah dari model pembelajaran Jigsaw dalam
penelitian ini yaitu 1) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok
anggotanya 5-6 orang). 2) Materi pelajaran diberikan kepada siswa yang telah dibagibagi
menjadi beberapa sub bab. 3) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang
ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. 4) Anggota dari kelompok
lain yang telah mempelajari subbab yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk
mendiskusikannya.5) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke
kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya. 6) Pada pertemuan dan diskusi
kelompok asal, siswa dikenai tagihan berupa kuis individu..
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 2 semester genap
SMK 17 Agustus 1945 Genteng tahun ajaran 2015/2016. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus
yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi,
metode wawancara, metode tes dan metode dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan model
pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Skor
kreativitas belajar siswa yaitu Aspek siswa memiliki rasa ingin tahu meningkat dari
siklus I yaitu 2,00 menjadi 2,59 pada siklus II. Siswa sering mengajukan pertanyaan
yang membangun juga sama yaitu dari siklus I sebesar 2,14 menjadi 2,27 pada siklus
II. Siswa memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah juga sama
yaitu dari siklus I sebesar 1,91 menjadi 2,45 pada siklus II. Siswa mampu
menunjukkan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu juga sama yaitu dari
siklus I sebesar 2,00 menjadi 2,32 pada siklus II. Siswa mampu mengembangkan atau
merinci suatu gagasan juga sama yaitu dari siklus I sebesar 1,59 menjadi 2,18 pada
siklus II. Terlihat bahwa total skor kreativitas belajar siswa terjadi peningkatan dari
siklus I sebesar 9,64 meningkat ke siklus II sebesar 11,82, dari kategori kreatif
menjadi sangat kreatif.
Hal ini ditunjukkan dari keberhasilan belajar siswa pada siklus I yang
mencapai hasil belajar dengan rata-rata sebesar 79,50 dan rata-rata hasil belajar pada
siklus II mencapai 89,14. Model pembelajaran Jigsaw ini menjadikan siswa lebih
kreatif dan partisipasi siswa dalam kelompok meningkat sehingga hasil belajarpun
meningkat. Oleh karena itu model pembelajaran Jigsaw dapat digunakan sebagai
alternatif dalam meningktakan kreativitas dan hasil belajar siswa. | en_US |