Show simple item record

dc.contributor.advisorSuhartiningsih Dwi N.
dc.contributor.advisorAddy, Hardian Susilo
dc.contributor.authorYanuar, Alan
dc.date.accessioned2017-01-19T02:28:00Z
dc.date.available2017-01-19T02:28:00Z
dc.date.issued2017-01-19
dc.identifier.nim111510501135
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78917
dc.description.abstractPenyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae merupakan penyakit penting yang menyebabkan kehilangan hasil hingga 70-80% pada tanaman padi di Indonesia. Selama ini upaya mengendalikan penyakit HDB petani lebih memilih menggunakan pestisida kimia, karena di anggap lebih praktis dan cepat. Namun kenyataannya penggunaan pestisida kimia dapat menimbulkan berbagai masalah baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu alternatif pengendalian yang lebih ramah lingkungan, efektif dalam penggunaannya dan secara ekonomis lebih dapat diterima. Upaya pengendalian hayati yang banyak dilakukan dan terbukti dapat menekan perkembangaan X. oryzae pada tanaman padi adalah dengan menggunakan bakteri antagonis B. subtilis, P. fluorescens dan Corynebacterium sp. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 5 kali sehingga terdapat 25 kombinasi perlakuan. Perlakuan dari penelitian kali ini sebagai berikut : (A) = Kontrol, (B) = Nordox 56 WP (konsentrasi 2,5 gram/L), (C) = B. subtilis (Kerapatan108 cfu/ml), (D) = Corynebacterium sp. (Kerapatan 108 cfu/ml), (E) = P. fluorescens (Kerapatan108 cfu/ml). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bakteri antagonis B. subtilis, P. fluorescens dan Corynebacterium sp. dalam mengendalikan penyakit hawar daun bakteri (Xanthomonas oryzae pv. oryzae) pada tanaman padi secara in vitro dan in vivo. Berdasarkan hasil keseluruhan parameter pengamatan menunjukkan B. subtilis mampu menghambat pertumbuhan bakteri X. oryzae sebesar 5,85 mm secara in vitro, sedangkan pengujian secara in vivo B. subtilis tetep menjadi perlakuan terbaik dengan insidensi penyakit 51,52%, keparahan penyakit 23,56%, laju infeksi 0,014 unit/ hari dan hasil produksi gabah kering sebesar 63,95 g. Hasil tersebut lebih baik dibandingkan dengna perlakuan kontrol maupun bakterisida.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPotensi Agens Hayatien_US
dc.subjectPenyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae pv. oryzae)en_US
dc.titlePOTENSI AGENS HAYATI DALAM MENEKAN PERKEMBANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI (Xanthomonas oryzae pv. oryzae) PADA PADIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record