dc.description.abstract | Penyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh bakteri
Xanthomonas oryzae pv. oryzae merupakan penyakit penting yang menyebabkan
kehilangan hasil hingga 70-80% pada tanaman padi di Indonesia. Selama ini
upaya mengendalikan penyakit HDB petani lebih memilih menggunakan pestisida
kimia, karena di anggap lebih praktis dan cepat. Namun kenyataannya
penggunaan pestisida kimia dapat menimbulkan berbagai masalah baik bagi
lingkungan maupun kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu alternatif
pengendalian yang lebih ramah lingkungan, efektif dalam penggunaannya dan
secara ekonomis lebih dapat diterima.
Upaya pengendalian hayati yang banyak dilakukan dan terbukti dapat
menekan perkembangaan X. oryzae pada tanaman padi adalah dengan
menggunakan bakteri antagonis B. subtilis, P. fluorescens dan Corynebacterium
sp. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5
perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 5 kali sehingga terdapat 25
kombinasi perlakuan. Perlakuan dari penelitian kali ini sebagai berikut :
(A) = Kontrol, (B) = Nordox 56 WP (konsentrasi 2,5 gram/L), (C) = B. subtilis
(Kerapatan108 cfu/ml), (D) = Corynebacterium sp. (Kerapatan 108 cfu/ml),
(E) = P. fluorescens (Kerapatan108 cfu/ml).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bakteri antagonis
B. subtilis, P. fluorescens dan Corynebacterium sp. dalam mengendalikan
penyakit hawar daun bakteri (Xanthomonas oryzae pv. oryzae) pada tanaman padi
secara in vitro dan in vivo. Berdasarkan hasil keseluruhan parameter pengamatan
menunjukkan B. subtilis mampu menghambat pertumbuhan bakteri X. oryzae
sebesar 5,85 mm secara in vitro, sedangkan pengujian secara in vivo B. subtilis
tetep menjadi perlakuan terbaik dengan insidensi penyakit 51,52%, keparahan
penyakit 23,56%, laju infeksi 0,014 unit/ hari dan hasil produksi gabah kering
sebesar 63,95 g. Hasil tersebut lebih baik dibandingkan dengna perlakuan kontrol
maupun bakterisida. | en_US |