dc.description.abstract | Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi varietas-varietas singkong yang tahan terhadap kekeringan dan kebasahan, mengetahui karakter morfologi, fisiologi dan protein singkong yang ditanam lingkungan dengan kadar air media tanam rendah dan tinggi. Penelitian telah dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Jember mulai 18 April 2015 sampai dengan 5 Desember 2015. Penelitian menggunakan Percobaan dilakukan secara faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari dua faktor perlakuan dengan 3 ulangan. Dua faktor perlakuan yang diuji adalah Varietas (V) sebagai faktor pertama dan Kapasitas Lapang (K) sebagai faktor kedua. Hasil penelitian menunjukkan setiap varietas memberikan respon yang berbeda terhadap perlakuan kekeringan dan kebasahan serta terindikasi adanya protein. Respon terbaik seleksi varietas yang tahan kering ditunjukkan oleh varietas dengan kode 11, 10 dan 5. Sedangkan varietas yang paling tidak tahan kering ditunjukkan oleh varietas dengan kode 19, 16 dan 8. Respon terbaik seleksi varietas yang tahan basah ditunjukkan oleh varietas dengan kode 17, 14 dan 13. Sedangkan varietas yang paling tidak tahan basah ditunjukkan oleh varietas dengan kode 8, 6 dan 2. Kapasitas lapang 150% memiliki nilai variabel tinggi tanaman, jumlah daun, bagan warna daun dan diameter batang paling baik dibandingkan dengan perlakuan kapasitas lapang 50% dan 100%. Protein singkong dengan berat molekul 35,0 kDa (Lactate dehydrogenase) dan 4,5 kDa (Ovalbumin) muncul pada perlakuan kapasitas lapang 50% atau kurang air sedangkan protein singkong dengan berat molekul 66,2 kDa (Bovine serum albumin) muncul pada perlakuan kapasitas lapang 150% atau kelebihan air. | en_US |