Show simple item record

dc.contributor.advisorWahjudi, Pudjo
dc.contributor.authorMaknunah, Luailiyatul
dc.contributor.authorRamani, Andrei
dc.date.accessioned2017-01-18T07:00:55Z
dc.date.available2017-01-18T07:00:55Z
dc.date.issued2017-01-18
dc.identifier.nim112110101165
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78872
dc.description.abstractPenyakit infeksi masih menempati urutan teratas penyebab kesakitan dan kematian di negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu penyakit infeksi yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK). Penyakit ISK di Indonesia merupakan penyakit infeksi yang menenempati urutan ke-2. Diagnosis ISK di RSUD Blambangan Banyuwangi termasuk dalam penyakit sistem kemih lainnya. Kasus rawat jalan dari tahun 2012-2014 mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2012 sebesar 740, tahun 2013 sebesar 877, dan tahun 2013 sebesar 953 kasus. Kasus penyakit ISK di Poli Anak tahun 2012 sebesar 181 kasus, tahun 2013 sebesar 220 kasus, dan tahun 2014 sebesar 152 kasus. Penyakit ISK pada tahun 2014 menempati urutan ke-4 penyakit terbanyak pada Poli Anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ISK pada anak di Poli Anak RSUD Blambangan Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan pendekatan kasus kontrol (case control). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan berusia 0-11 tahun di Poli Anak RSUD Blambangan Kabupaten Banyuwangi pada bulan Januari-September 2015. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 134 responden (67 kontrol dan 67 kasus) dengan metode stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dengan bantuan kuisioner. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan analisis univariabel dan bivariabel (uji chi-square dan uji cramer). Hasil analisis bivariabel menggunakan uji chi-square dan uji cramer menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kebersihan genitalia, frekuensi penggantian popok sekali pakai, durasi penggunaan popok sekali pakai dan kebiasaan menahan BAK dengan kejadian ISK (p-value < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah responden usia 4-11 tahun memiliki proporsi lebih besar daripada responden yang berusia 0-3 tahun. Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki, pendidikan ibu dan pendidikan ayah tingkat menengah. Sebagian besar responden tidak disirkumsisi sedangkan responden yang disirkumsisi mayoritas saat usia >3 bulan. Sebagian besar responden mempunyai kebiasaan membersihkan genitalia dari depan ke belakang. Sebagian besar responden usia 0-3 tahun menggunakan popok sekali pakai dengan frekuensi penggantian popok sekali pakai <4 kali per hari dan durasi penggunaan popok sekali pakai >4 jam per hari. Responden usia 4-11 tahun sebagian besar mempunyai kebiasaan menahan BAK. Saran yang dapat diberikan adalah membersihkan genitalia dengan cara yang benar yaitu dari arah depan ke belakang untuk perempuan, mengganti popok minimal 4 kali per hari dengan durasi kurang dari 4 jam per hari untuk pasien usia 0-3 tahun, BAK secara teratur, tidak menahan BAK, memperbanyak minum air untuk pasien usia 4-11 tahun. RSUD Blambangan Kabupaten Banyuwangi meningkatkan upaya pencegahan dengan pemberian informasi atau sosialisasi, pencatatan alamat lengkap, dan nomor telpon pasien. Peneliti selanjutnya diharapkan fokus pada salah satu kelompok umur, menggunakan desain penelitian yang lebih mendalam, dan melakukan penelitian faktor risiko lain yang berperan sebagai faktor risiko ISK.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectANAKen_US
dc.subjectRISIKO INFEKSIen_US
dc.subjectSALURAN KEMIHen_US
dc.titleFAKTOR RISIKO KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI POLI ANAK RSUD BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record