dc.description.abstract | Penyakit infeksi masih menempati urutan teratas penyebab kesakitan dan
kematian di negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu penyakit infeksi
yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Penyakit ISK di Indonesia merupakan penyakit infeksi yang menenempati urutan
ke-2. Diagnosis ISK di RSUD Blambangan Banyuwangi termasuk dalam penyakit
sistem kemih lainnya. Kasus rawat jalan dari tahun 2012-2014 mengalami
peningkatan yaitu pada tahun 2012 sebesar 740, tahun 2013 sebesar 877, dan
tahun 2013 sebesar 953 kasus. Kasus penyakit ISK di Poli Anak tahun 2012
sebesar 181 kasus, tahun 2013 sebesar 220 kasus, dan tahun 2014 sebesar 152
kasus. Penyakit ISK pada tahun 2014 menempati urutan ke-4 penyakit terbanyak
pada Poli Anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko
yang berhubungan dengan kejadian ISK pada anak di Poli Anak RSUD
Blambangan Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan pendekatan
kasus kontrol (case control). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat
jalan berusia 0-11 tahun di Poli Anak RSUD Blambangan Kabupaten Banyuwangi
pada bulan Januari-September 2015. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 134
responden (67 kontrol dan 67 kasus) dengan metode stratified random sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dengan bantuan
kuisioner. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis
menggunakan analisis univariabel dan bivariabel (uji chi-square dan uji cramer).
Hasil analisis bivariabel menggunakan uji chi-square dan uji cramer
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kebersihan genitalia,
frekuensi penggantian popok sekali pakai, durasi penggunaan popok sekali pakai
dan kebiasaan menahan BAK dengan kejadian ISK (p-value < 0,05). Kesimpulan
dari penelitian ini adalah responden usia 4-11 tahun memiliki proporsi lebih besar
daripada responden yang berusia 0-3 tahun. Sebagian besar responden berjenis
kelamin laki-laki, pendidikan ibu dan pendidikan ayah tingkat menengah.
Sebagian besar responden tidak disirkumsisi sedangkan responden yang
disirkumsisi mayoritas saat usia >3 bulan. Sebagian besar responden mempunyai
kebiasaan membersihkan genitalia dari depan ke belakang. Sebagian besar
responden usia 0-3 tahun menggunakan popok sekali pakai dengan frekuensi
penggantian popok sekali pakai <4 kali per hari dan durasi penggunaan popok
sekali pakai >4 jam per hari. Responden usia 4-11 tahun sebagian besar
mempunyai kebiasaan menahan BAK.
Saran yang dapat diberikan adalah membersihkan genitalia dengan cara yang
benar yaitu dari arah depan ke belakang untuk perempuan, mengganti popok
minimal 4 kali per hari dengan durasi kurang dari 4 jam per hari untuk pasien usia
0-3 tahun, BAK secara teratur, tidak menahan BAK, memperbanyak minum air
untuk pasien usia 4-11 tahun. RSUD Blambangan Kabupaten Banyuwangi
meningkatkan upaya pencegahan dengan pemberian informasi atau sosialisasi,
pencatatan alamat lengkap, dan nomor telpon pasien. Peneliti selanjutnya
diharapkan fokus pada salah satu kelompok umur, menggunakan desain penelitian
yang lebih mendalam, dan melakukan penelitian faktor risiko lain yang berperan
sebagai faktor risiko ISK. | en_US |