Show simple item record

dc.contributor.advisorPrihatin, Jekti
dc.contributor.advisorFikri, Kamalia
dc.contributor.authorLindyanasari, Aprilia
dc.date.accessioned2017-01-18T04:20:59Z
dc.date.available2017-01-18T04:20:59Z
dc.date.issued2017-01-18
dc.identifier.nim120210103053)
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78849
dc.description.abstractLuka merupakan proses rusaknya komponen jaringan atau hilangnya sebagian komponen dari jaringan tubuh, sehingga terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Sesaat setelah terjadinya luka, sel neutrofil akan bermigrasi ke daerah luka dan selanjutnya akan memfagosit mikroorganisme yang berada di daerah tersebut, karena sel neutrofil mempunyai kemampuan untuk memfagositosis benda-benda asing seperti bakteri. Diketahui bahwa senyawa flavonoid dan saponin yang terdapat di dalam ekstrak daun alpukat dapat membantu proses penyembuhan luka. Flavonoid bertindak sebagai antiinflamasi dan antimikroorganisme, sedangkan saponin bertindak sebagai pemacu produksi kolagen dan antimikroorganisme. Pengetahuan tentang potensi ekstrak daun alpukat yang dapat membantu proses penyembuhan luka perlu untuk diketahui oleh masyarakat sehingga hasil dari penelitian ini dibuat karya dalam bentuk leaflet sebagai sumber belajar masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh ekstrak daun alpukat terhadap proses penyembuhan luka gores mencit jantan, mengetahui konsentrasi pemberian ekstrak daun alpukat yang berpengaruh paling maksimal dalam proses penyembuhan luka gores mencit jantan, mengetahui apakah leaflet yang berisi tentang hasil penelitian pengaruh pemberian ekstrak daun terhadap proses penyembuhan luka gores mencit jantan layak digunakan sebagai sumber belajar masyarakat umum. Jenis penelitian ini ada 2 macam, yaitu penelitian eksperimental laboratoris dan uji kelayakan produk leaflet. Penelitian eksperimental laboratoris untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun alpukat dalam menurunkan neutrofil dan luas luka menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), sedangkan penelitian uji kelayakan leaflet dilakukan untuk menguji kelayakan leaflet sebagai sumber belajar masyarakat umum. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Juni 2016. Mencit yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan (Mus musculus L.) Balb-C yang berumur 2-3 bulan dengan berat 20-25 gram. Terdapat 5 pengulangan dan 5 kelompok perlakuan, yaitu kontrol positif (Amoxicillin 1,3 mg/20g BB), kontrol negatif (CMC Na 1%), Perlakuan I (ekstrak daun alpukat 14 mg/20g BB), Perlakuan II (ekstrak daun alpukat 28 mg/20g BB), perlakuan III (ekstrak daun alpukat 42 mg/20g BB). Pengambilan sampel darah untuk dihitung jumlah neutrofil dan pengukuran luas luka dilakukan pada 12, 24, 26, 48, 60, dan 72 jam setelah perlukaan. Pengambilan darah dilakukan melalui pemotongan ekor mencit yang dibuat preparat apusan, selanjutnya dilakukan pewarnaan menggunakan cat giemsa. Perhitungan jumlah neutrofil dilakukan setiap 100 leukosit menggunakan mikroskop binokuler. Analisis data yang digunakan untuk penelitian eksperimental laboratoris adalah Uji Anova satu arah yang dilanjutkan dengan Uji Duncan, sedangkan untuk uji kelayakan leaflet menggunakan instrumen validasi leaflet. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penurunan jumlah sel neutrofil per 100 leukosit berturut-turut dari tertinggi hingga terendah adalah perlakuan 3 penurunan sebesar 21,8±14,9, perlakuan 2 penurunan sebesar 18,6±3,4, kontrol positif sebesar 13,4±6,2, perlakuan 1 sebesar 8,8±,8,5 dan kontrol negatif sebesar 7,4±10,5. Selanjutnya dilakukan Uji Anova satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan nilai p yang didapatkan sebesar 0,118 (p>0,05) sehingga tidak terdapat perbedaan pengaruh antar kelompok perlakuan, maka tidak dapat dilanjutkan Uji Duncan. Hasil penelitian untuk pengukuran luas luka menunjukkan rata-rata penurunan luas luka dalam mm2 berturut-turut dari tertinggi hingga terendah adalah kontrol positif sebesar 12,476±2,8, perlakuan 3 sebesar 11,24±1,1, perlakuan 2 sebesar 7,324±1,9, perlakuan 1 sebesar 6,872±1,1, dan kontrol negatif sebesar 5,385±1,6. Selanjutnya dilakukan Uji Anova satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan nilai p yang didapatkan sebesar 0,000 (p<0,05) sehingga terdapat perbedaan pengaruh antar kelompok perlakuan. Selanjutnya dilakukan Uji Duncan dengan taraf kepercayaan 5%, yang menunjukkan beda nyata antara K(-) dengan P3 dan K(+). Hasil validasi leaflet yang telah dilakukan, x didapatkan rerata persentase kelayakan leaflet sebesar 87,5%, sehingga leaflet sangat layak digunakan sebagai sumber belajar masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun alpukat (Persea americana Mill.) selama 3 hari berpengaruh terhadap proses penyembuhan radang luka gores, yaitu mampu menurunkan jumlah neutrofil per 100 leukosit sebesar 21,8±14,9 dan menurunkan luas luka dalam mm2 sebesar 11,24±1,1, konsentrasi dosis pemberian ekstrak daun alpukat (Persea americana Mill.) yang berpengaruh paling maksimal dalam proses penyembuhan radang luka gores mencit (Mus musculus L.) jantan Balb-C adalah dosis III, yaitu 42 mg/20g BB, leaflet yang berisi tentang hasil penelitian pengaruh pemberian ekstrak daun alpukat (Persea americana Mill.) terhadap proses penyembuhan radang luka gores mencit (Mus musculus L.) jantan Balb-C sangat layak digunakan sebagai sumber belajar masyarakat umum.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEKSTRAK DAUN ALPUKATen_US
dc.subjectPersea americana Mill.en_US
dc.subjectPENYEMBUHAN LUKA GORESen_US
dc.subjectLEAFLET SUMBER BELAJAR MASYARAKATen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA GORES MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN BALB-C DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI LEAFLET SUMBER BELAJAR MASYARAKATen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record