Show simple item record

dc.contributor.advisorMolasy, Honest Dody
dc.contributor.advisorTrihartono, Agus
dc.contributor.authorOKTAVERINA, NILLA
dc.date.accessioned2017-01-18T03:37:15Z
dc.date.available2017-01-18T03:37:15Z
dc.date.issued2017-01-18
dc.identifier.nim120910101044
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78836
dc.description.abstractPada tahun 2009, Korea Selatan berkesempatan menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN-Korea Commemorative Summit yang juga bertepatan dengan perayaan ke-20 tahun hubungan kerjasama antar ASEAN dan Korea Selatan itu sendiri. Dalam kesempatan tersebut, Lee Myung Bak yang merupakan Presiden Korea Selatan, mengambil kebijakan luar negeri negaranya dengan mengusulkan pembentukan kerjasama dibidang lingkungan dengan negara-negara ASEAN. Kerjasama tersebut akan berfokus pada sektor kehutanan yang kemudian diberi nama ASEAN-Korea Forest Cooperation (AFoCo). Dalam kerjasama AFoCo tersebut, selain sebagai negara yang mengusulkan, Korea Selatan juga mengambil peran penting didalamnya yakni sebagai negara donor dengan memberikan bantuan dana dan transfer teknologi kepada negara anggota ASEAN. Oleh karena itu, penelitian ini disusun untuk mengetahui apa sebenarnya tujuan Korea Selatan mengusulkan pembentukan ASEAN-Korea Forest Cooperation (AFoCo). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dalam metode penelitian ini terdapat dua tahapan yakni teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi pustaka (library research) yang menghasilkan data sekunder, yang kemudian dianalisis secara deskriptif dalam teknik analisi data. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tujuan yang ingin dicapai Korea Selatan dalam usulannya pada pembentukan ASEAN-Korea Forest Cooperation (AFoCo) ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan sumber energi terbarukan bagi negaranya. Tujuan Korea Selatan ini, tidak terlepas dari target yang ingin dicapai viii dalam Low Carbon, Green Growth yang baru diresmikan sebagai visi Nasional di tahun 2008. Target utama dalam Low Carbon, Green Growth yakni mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 30%. Dan untuk mendukung terwujudnya tujuan tersebut, Korea Selatan menjalin kerjasama disektor kehutanan untuk mengembangkan industri pelet kayu sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang dibutuhkan Korea Selatan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKOREA SELATANen_US
dc.subjectASEANKOREA FOREST COOPERATIONen_US
dc.subjectAFoCoen_US
dc.titleTUJUAN KOREA SELATAN MENGUSULKAN PEMBENTUKAN ASEAN - KOREA FOREST COOPERATION (AFoCo)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record