dc.description.abstract | Kabupaten Jember sudah menerapkan EWARS dalam upaya deteksi dini
dan respon terhadap penyakit-penyakit yang berpotensi terjadinya KLB.
Penerapan EWARS di Kabupaten Jember sudah diterapkan di level Puskesmas,
namun masih terdapat Puskesmas yang belum sesuai dengan indikator yang
ditetapkan dalam hal kelengkapan dan ketepatan laporan. Tujuan penelitian ini
adalah menggambarkan pelaksanaan EWARS sebagai upaya deteksi dini KLB di
Puskesmas Kabupaten Jember dengan pendekatan sistem. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
petugas surveilans di Puskesmas Sumbersari, Kaliwates, Arjasa, Jember Kidul,
Cakru, Kemuningsari Kidul, Umbulsari, Bangsalsari, Klatakan, Gumukmas dan
Tembokrejo. Semua anggota populasi diambil sebagai sampel. Pengambilan data
dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi menggunakan
kuesioner, lembar observasi dan lembar dokumentasi untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan EWARS dari aspek input, proses dan ouput di Puskesmas Kabupaten
Jember. Hasil penelitian dari aspek input menunjukan karakteristik petugas
EWARS di Puskesmas 58,3% berada pada umur setengah baya (41-60 tahun),
75% berjenis kelamin laki-laki, 83,33% berpendidikan D3 Keperawatan, 75%
memiliki masa kerja ≥ 2 tahun, 100% memiliki tugas rangkap dan 75% pernah
mengikuti sosialisasi kepelatihan EWARS. Sumber Daya Manusia sudah sesuai
indikator dan dana berasal dari BOK. Tidak tersedia alat komunikasi dan alat
transportasi khusus serta 91,66% memiliki formulir secara lengkap. Dari aspek
proses menunjukan hampir semua Puskesmas belum mencakup sumber data dari
Klinik Swasta. 83,33% petugas menggunakan aplikasi pengolah data, entri data
dan kasus penyakit sudah dilakukan sesuai indikator, 83,33% ada validasi dataviii
dan sebanyak 50% tidak sesuai indikator pelaporan data. penyajian data dan
analisis disajikan dalam bentuk grafik dengan analisis deskriptif, serta umpan
balik setiap minggunya dari Dinkes Kabupaten Jember dan evaluasi dilakukan 4
bulan sekali. Dari aspek output menunjukan terdapat 6 Puskesmas yang belum
sesuai dengan indikator ketepatan dan kelengkapan laporan. | en_US |