Show simple item record

dc.contributor.authorMuhamad Wahib
dc.date.accessioned2013-12-11T01:59:26Z
dc.date.available2013-12-11T01:59:26Z
dc.date.issued2013-12-11
dc.identifier.nimNIM041910101097
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/7867
dc.description.abstractProses pemesinan gerinda merupakan salah satu proses pemesinan yang banyak digunakan untuk memperhalus permukaan suatu komponen. Oleh karena itu proses ini membutuhkan laju pengerjaan material yang tinggi, kekasaran permukaan hasil pemotongan yang halus dan kepresisian yang tinggi. Untuk menghasilkan kontur pemukaan yang halus, parameter potong seperti jumlah putaran benda kerja, kecepatan makan aksial, dan kedalaman pemakanan sangat berpengaruh dalam proses penggerindaan. Permasalahan yang diteliti adalah sejauh mana pengaruh parameter potong tersebut terhadap kekasaran permukaan. Serta bagaimana setting parameterparameter tersebut agar dihasilkan nilai kekasaran yang optimal dalam hal ini nilai kekasaran permukaan terendah. Metode yang dipakai untuk mencari pengaruh parameter potong terhadap kekasaran permukaan adalah analisis regresi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mencari seberapa besar pengaruh parameter potong seperti jumlah putaran benda kerja, kecepatan meja kerja, dan kedalaman pemakanan yang dapat digunakan untuk mengestimasi harga ketelitian ukuran dan kekasaran permukaan baja ST 37 pada proses penggerindaan silindris atau cylindrical grinding. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Pemesinan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang Jalan Soekarno-Hatta nomor 09 Malang Jawa Timur pada bulan April 2012. Penelitian ini adalah pengambilan data kekasaran permukaan hasil dari proses penggerindaan. Penelitian disusun menurut percobaan dengan analisis regresi yaitu 27 kali percobaan dan pengulangan sebanyak satu kali. Dari hasil penelitian parameter potong gerinda terhadap kekasaran dapat diketahui nilai kekasaran paling rendah dan nilai kekasaran paling tinggi. nilai kekasaran paling tinggi terjadi pada parameter potong jumlah putaran benda kerja ix (nw) 500 rpm, dan kedalaman pemakanan (aw) 0.015 mm dengan nilai kekasaran sebesar 0.54 μm. Sedangkan nilai terendah terjadi pada parameter potong jumlah putaran benda kerja (nw) 150 rpm, dan kedalaman pemakanan (aw) 0.005 mm, dan dengan nilai kekasaran sebesar 0.41 μm Dari persamaan regresi dapat diketahui parameter potong yang paling berpengaruh. Parameter potong yang paling berpengaruh adalah kedalaman pemakanan, sedang parameter yang pengaruhnya paling kecil adalah jumlah putaran benda kerja. Hasil penelitian secara umum bahwa nilai kedalaman pemakanan semakin besar maka nilai kekasaran permukaan semakin besar pula. Hal ini pengaruhi oleh gaya pemakanan dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan antara batu gerinda dan benda kerja. Gaya pemakanan mempunyai pengaruh terhadap spindle (poros) batu gerinda. Dengan adanya gaya pemakanan, maka seolah-olah poros batu gerinda memperoleh gaya tekan keatas yang berlawan terhadap gaya pemakanan yang menyebabkan terjadinya getaran dalam poros batu gerinda dan mengakibatkan kekasaran permukaan terhadap benda kerja.en_US
dc.relation.ispartofseries041910101097;
dc.subjectVariasi Parameter Pemototongan Pada Proses Gerinda Silindrisen_US
dc.titleKEKASARAN PERMUKAAN AKIBAT VARIASI PARAMETER PEMOTONGAN PADA PROSES GERINDA SILINDRISen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record