dc.description.abstract | Pengembangan komoditas kopi di Indonesia berdasarkan 3 hal yakni
produksi, luas lahan, dan harga dari komoditas kopi. Ketiga hal tersebut dapat
dijadikan indikator dalam pengembangan komoditas kopi. Dari ketiga hal tersebut
maka dapat diketahui apakah perkembangan komoditas kopi di Indonesia
mengalami peningkatan atau penurunan pada tahun – tahun yang akan datang baik
dalam hal produksi yang dihasilkan,luas lahan yang digunakan maupun harga dari
komoditas kopi itu sendiri. Produksi kopi di Indonesia sangat berfluktuasi
tergantung dari musim, cuaca dan kondisi tanaman kopi itu sendiri sehingga hal
ini sangat mempengaruhi jumlah kopi yang dihasilkan setiap kali masa panen.
Perkebunan kopi Indonesia didominasi oleh perkebunan rakyat dengan total
lahan1,06 juta ha atau 94,14%, sementara lahan perkebunan besar negara dan
perkebunan besar swasta masing-masing seluas 39,3 ribu ha (3,48%) dan 26,8
ribu ha (2,38%).
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meramalkan trend produksi, luas lahan
dan harga komoditas kopi di Indonesia di masa mendatang yakni dalam kurun
waktu 2009-2018; (2) memetakan wilayah basis produksi komoditas kopi di
Indonesia; (3) mengetahui karakteristik penyebaran komoditas kopi di Indonesia;
(4) mengetahui peranan komoditas kopi dalam mendukung sektor perkebunan di
Indonesia. Daerah penelitian ditentukan berdasarkan metode secara sengaja
(purposive method), penelitian dilakukan di Indonesia. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitik. Data yang digunakan
adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis trend
dengan metode Least Square Method, analisis (LQ), analisis lokalisasi dan
spesialisasi, analisis Basic Service Ratio (BSR) dan Regional Multiplier (RM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) trend produksi, luas lahan dan
harga komoditas kopidi Indonesia menunjukkan nilai trend yang cenderung
meningkat. Peramalan produksi, luas lahan dan harga komoditas kopi ke depan
yaitu tahun 2009-2018 cenderung mengalami peningkatan; (2) Daerah basis
produksi kopi terdiri dari: Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Selatan,
Bengkulu, Lampung, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, dan Sulawesi Selatan. Daerah basis komoditas kopi berdasarkan indikator
luas lahan diantaranya Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Timur, Bali,Nusa Tenggara Timur, dan
Sulawesi Selatan; (3) Karakteristik penyebaran komoditas kopi tidak mengarah
pada azas lokalisasi dan spesialisasi; (4) Komoditas kopi mampu mendukung
kegiatan perkebunan di Indonesia. | en_US |