dc.description.abstract | Penyakit Antraknosa merupakan salah satu penyakit pasca panen penting
pepaya yang dapat menurunkan mutu buah pepaya. Patogen yang menyebabkan
penyakit tersebut adalah jamur Colletotrichum gloeosporioides. Penanganan
penyakit ini tidak selamanya menggunakan pestisida, salah satu. upaya yang dapat
dilakukan ialah dengan memanfaatkan potensi minyak atsiri sebagai anti jamur.
Dalam penelitian ini memanfaatkan minyak atsiri yang berasal dari tanaman
cengkeh, sereh wangi, kayu putih dan kayu manis dengan pemberian konsentrasi
berbeda pada masing-masing minyak atsiri.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak lengkap
(RAL) faktorial antara jenis minyak atsiri yaitu minyak cengkeh, sereh wangi,
kayu putih, kayu manis dan konsentasi dengan empat konsentasi yaitu 3%, 4%,
5% dan kontrol. Dilakukan dengan dua uji (uji in-vitro dan in-vivo). Pengamatan
dilakukan setelah inokulasi setiap 3, 5, 7, dan 9 hari terhadap pertumbuhan luas
koloni patogen C. gloeosporioides untuk uji in-vitro. Pada uji in-vivo pengamatan
dilakukan terhadap keparahan penyakit buah pepaya dan pengamatan dihentikan
apabila buah pada perlakuan kontrol menunjukkan gejala bercak menyeluruh
dengan memenuhi seluruh permukaan buah. Dan pengamatan terahir dilakukan
terhadap tekstur buah dengan menggunakan alat “Penetrometer”.
Semua jenis minyak atsiri 100% mampu menghambat pertumbuhan
patogen C. gloeosporioides pada uji in-vitro. Sedangkan pada uji in-vivo
pengamatan keparahan penyakit menunjukkan jenis minyak atsiri cengkeh, sereh
wangi, dan kayu putih efektif menekan keparahan penyakit antraknosa,
berbanding terbalik dengan minyak atsiri kayu manis dalam menekan keparahan
penyakit buah pepaya yang tidak begitu efektif. Hasil pengamatan terhadap
tekstur buah, menunjukkan bahwa dengan pemberian aplikasi ke empat jenis
minyak atsiri tekstur buah pepaya lebih keras apabila dibandingkan dengan
perlakuan kontrol yang tanpa aplikasi minyak atsiri. Sehingga dalam pengujian
jenis pestisida nabati ini dapat dijadikan rekomendasi terhadap para petani
khususnya petani pepaya. | en_US |