dc.description.abstract | Nyamuk Aedes aegypti L. ini merupakan vektor pembawa penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) (Yunita, 2009). Banyaknya kasus demam berdarah
membutuhkan penanggulangan yang tepat untuk menurunkan kasus ini. Penggunaan
abate sintetik untuk pengendalian nyamuk tersebut telah mengalami resistensi dan
menimbulkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak
negatif dari penggunaan insektisida dari bahan kimia (sintetik) seperti abate perlu
dikembangkan alternatif lain yang lebih aman agar perkembangan siklus hidup dari
nyamuk dapat terhambat dan tidak dapat berkembang sampai dewasa. Salah satunya
adalah dengan menggunakan insektisida alami (botani).
Insektisida botani memiliki kelebihan yaitu sifatnya yang mudah terurai
(biodegradable), aman bagi kesehatan, serta lebih terjangkau. Tumbuhan yang dapat
digunakan sebagai sumber insektisida botani biasanya memiliki berbagai macam
kandungan bahan kimia seperti alkaloid, glikosida, dan senyawa lain yang bersifat
racun atau toksik (Thamrin et al., 2004:38). Tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
insektisida botani yaitu seperti Sirih hijau (Piper betle L.) dan Pepaya (Carica
papaya L.). Daun sirih (Piper betle L.) mengandung senyawa alkaloid berupa
arecoline yang berperan sebagai racun perut, juga mengandung minyak atsiri yang
berperan sebagai racun pernapasan, serta mengandung saponin yang berperan sebagai
racun kontak. Biji pepaya (Carica papaya L.) mengandung karpain yang merupakan
derivat alkaloid yang berperan sebagai racun perut dan racun saraf. Ketika kedua
bahan alami tersebut dicampurkan maka dapat meningkatkan jumlah kematian larva
Aedes aegypti L. karena adanya kesinergisan dari senyawa-senyawa yang terdapat di
dalam daun sirih (Piper betle L.) dan biji pepaya (Carica papaya L.).
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris yang bertujuan
untuk mengetahui besar LC50 toksisitas campuran ekstrak daun sirih (Piper betle L.)
dan biji pepaya ((Carica papaya L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti
L., mengetahui toksisitas campuran ekstrak daun sirih dan biji pepaya dibandingkan
dengan ekstrak daun sirih (Piper betle L.) saja dan ekstrak biji pepaya (Carica
papaya L.) saja, serta mengetahui kelayakan hasil penelitian toksisitas campuran
ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dan biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap
mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. disusun sebagai buku ilmiah populer.
Konsentrasi yang digunakan untuk pengujian campuran ekstrak diantaranya 400 ppm,
600 ppm, 800 ppm, 1000 ppm, dan 1200 ppm. Setiap perlakuannya menggunakan 20
ekor larva dengan 4 kali pengulangan. Analisis data yang digunakan untuk
menentukan LC50 campuran yaitu analisis Probit, sedangkan untuk uji kelayakan
buku menggunakan instrument validasi buku ilmiah populer.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa LC50 campuran ekstrak
daun sirih dan biji pepaya yaitu 636,133 ppm, sedangkan daun sirih saja 799,759
ppm, dan biji pepaya saja 3690,93 ppm. Berdasarkan hasil tersebut campuran ekstrak
daun sirih dan biji pepaya lebih efektif dibandingkan dengan ekstrak daun sirih (Piper
betle L.) saja dan ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) saja. Adapun hasil uji
kelayakan buku ilmiah populer adalah sebesar 86,71 % sehingga dapat dikatakan
bahwa produk buku ilmiah populer sangat layak digunakan sebagai buku bacaan yang
mudah dipahami oleh masyarakat awam. | en_US |