Show simple item record

dc.contributor.authorVita Ari Gandini
dc.date.accessioned2013-12-11T01:44:00Z
dc.date.available2013-12-11T01:44:00Z
dc.date.issued2013-12-11
dc.identifier.nimNIM061510401124
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/7834
dc.description.abstractPenyakit pustul daun kedelai merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi patogen Xanthomonas axonopodis pv. glycines. Penyebab penyakit pustul merupakan patogen yang bersifat seed borne. Penyakit ini mempengaruhi mutu benih sehingga kualitas dan kuantitas benih berkurang. Alternatif pengendalian yang digunakan adalah pengendalian hayati yang menggunakan PGPR dalam bentuk formulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan persistensi formulasi PGPR dalam mengendalikan serangan Xanthomonas axonopodis pv. glycines penyebab penyakit pustul dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan serta produksi kedelai. Penelitian dilaksanakan di lahan desa Wirolegi, kecamatan Sumbersari, kabupaten Jember, mulai bulan Juni 2009 sampai September 2009. Pengujian efektivitas formulasi PGPR menggunakan RAK, dianalisis dengan menggunakan sidik ragam pada tingkat kepercayan 95%, untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan diuji dengan Uji DMRT pada taraf 5%, dengan formulasi sebagai berikut: Pupuk kompos Ba-90 pada tanah dan humus+kaolin+talk Ba-90 pada daun (P1), Pupuk kandang Ba-90 pada tanah dan humus+kaolin+talk Ba-90 pada daun (P2), Pupuk kompos dengan pupuk kandang (1:1) dan Ba-90 pada tanah dan humus+kaolin+talk Ba-90 pada daun (P3), Pupuk kompos Pf-14 pada tanah dan humus+kaolin+talk Pf-14 pada daun (P4), Pupuk kandang Pf-14 pada tanah dan humus+kaolin+talk Pf-14 pada daun (P5), Pupuk kompos dengan pupuk kandang (1:1) dan Pf-14 pada tanah dan humus+kaolin+talk Pf-14 pada daun (P6), Pupuk kompos Ba-39 pada tanah dan humus+kaolin+talk Ba-39 pada daun (P7), Pupuk kandang Ba-39 pada tanah dan humus+kaolin+talk Ba-39 pada daun (P8), Pupuk kompos dengan pupuk kandang (1:1) Ba-39+Pf-14 pada tanah dan humus+kaolin+talk Ba-39 + Pf-14 pada daun (P9). Teknik aplikasi terdiri dari dua cara yaitu menaburkan formulasi PGPR pada tanah sebelum tanam dan sesudah tanam dengan interval satu bulan sekali sedangkan aplikasi pada daun, penyemprotan dilakukan 1 minggu sekali sebelum dan sesudah inokulasi patogen. Untuk melihat persistensi bakteri PGPR dalam tanah dan daun dilakukan pengenceran berseri. Masing-masing pengenceran dituang pada medium agar yang ditambahkan dengan rifampisin (antibiotik) dan dihitung koloni yang tumbuh, untuk tanah uji dilakukan setiap minggu sedangkan pada daun setiap hari setelah aplikasi sampai tanaman panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi pupuk kompos Ba-90 pada tanah dan humus+kaolin+talk Ba-90 pada daun (P1) mampu menekan intensitas serangan penyakit pustul daun kedelai (Xanthomonas axonopodis pv. glycines), selain itu dapat memacu pertumbuhan dan produksi kedelai di lapang karena PGPR mempunyai fungsi sebagai biofertilizer, biostimulan dan bioprotektan. Cara aplikasi yang efektif dalam menekan perkembangan penyakit pustul daun kedelai (Xanthomonas axonopodis pv. glycines) dan meningkatkan produksi tanaman kedelai yaitu aplikasi pada tanah satu bulan sekali dan pada daun satu minggu sekali sebelum dan sesudah inokulasi patogen. Persistensi formulasi PGPR lebih lama bertahan di dalam tanah dibandingkan dengan persistensi formulasi PGPR di daun, dalam tanah mampu bertahan empat minggu sedangkan pada daun satu minggu.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061510401124;
dc.subjectPenyakit Pustul, Kedelai, Formulasi PGPRen_US
dc.titlePENGARUH RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KETAHANAN TIGA VARIETAS KEDELAI TERHADAP BAKTERI PUSTULen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record