dc.description.abstract | Penelitian ini didasari dengan adanya keunikan dalam penamaan desa di
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember yang berasal dari nama tokoh, keadaan
lingkungan dan setting sejarah. Penelitian ini sangat berpotensi untuk menerangkan
sistem penamaan sehingga dapat mengajarkan kepada masyarakat untuk melestarikan
bahasa, sastra, dan budaya daerahnya masing-masing.
Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:
(1) asal-usul nama desa di kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, (2) nilai budaya
yang terkandung dalam nama-nama desa di kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember, (3) fungsi nama terkandung dalam cerita penamaan desa di kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember, (4) pemanfaatan sistem penamaan desa di kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara, teknik pencatatan, dan teknik dokumentasi. Data dianalisis dengan
mengikuti 4 alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, analisis data, dan
penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian ini ada tiga tahap yaitu tahap persiapan,
pelaksanaan, dan penyelesaian.
Hasil pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa asal-usul penamaan
desa di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember berdasarkan 1) tata guna lahan
yaitu pada desa Kebonsari, desa Tegalgede, dan desa Karangrejo; 2) nama tokoh
yaitu pada desa Wirolegi dan desa Antirogo; 3) nama setting sejarah yaitu pada desa
Sumbersari dan desa Kranjingan. Nilai kebudayaan yang terkandung dalam namanama
desa di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember yaitu 1) nilai gotong-royong
yaitu pada desa Karangrejo dan desa Tegalgede; 2) nilai keberanian yaitu pada desa
Wirolegi; 3) nilai pemanfaatan lingkungan yaitu pada desa Kebonsari dan desa
Sumbersari; 4) nilai kepercayaan diri yaitu pada desa Antirogo; 5) nilai keteguhan
diri yaitu pada desa Kranjingan. Berdasarkan asal-usul penamaan desa di Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember, terdapat fungsi dalam nama-nama desa tersebut
sebagai bentuk (1) masyarakat mengungkapkan citra diri yaitu pada desa Tegalgede,
desa Antirogo, desa Kranjingan, desa Sumbersari, dan desa Kebonsari; (2)
memancarkan pencitraan yaitu pada desa Wirolegi; (3) harapan dan do’a yaitu pada
desa Karangrejo.
Saran penelitian ini adalah bagi masyarakat luas, sebaiknya memiliki
kesadaran untuk melestarikan, membina, dan mengembangkan bahasa, sastra, dan
budaya daerahnya masing-masing. Bagi peneliti selanjutnya, peniliti sebaiknya
memerhatikan data yang akan diambil atau dianalisis, memperbanyak sumber data
untuk keberhasilan penelitian. Data yang diambil merupakan dasar peneliti
melakukan analisis data. Bagi dunia pendidikan, asal-usul nama-nama desa/wilayah
dapat diterapkan dalam materi pembelajaran sastra di sekolah pada pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMA kelas XII semester ganjil. | en_US |