dc.description.abstract | Penerapan model pembelajaran yang tepat adalah model pembelajaran yang
memberikan peluang kepada siswa untuk lebih banyak terlibat dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil
belajar siswa. Berdasarkan observasi awal di kelas XI TKJ B SMK Nuris Jember,
kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran Kewirausahaan masih
rendah. Selain itu, hasil belajar siswa juga belum memenuhi KKM yang telah
ditentukan. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran Kewirausahaan kelas
XI TKJ B masih sederhana yakni model ceramah. Menurut guru mata pelajaran
kewirausahaan, dengan metode ceramah kemampuan berpikir kritis siswa masih
cenderung rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan hasil belajar siswa melalui penerapan model problem solving pada siswa
kelas XI TKJ B SMK Nuris Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMK
Nuris Jember pada siswa kelas XI TKJ B dengan jumlah 39 siswa. Penelitian ini
menggunakan 2 siklus yang setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian
yaitu observasi, tes dan dokumen. Analisis data kemampuan berpikir kritis siswa
diperoleh dari hasil pengamatan observer pada saat pelaksanaan tindakan. Sedangkan
analisis hasil belajar siswa diperoleh dari nilai ulangan harian.
Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan model problem solving dalam
proses pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Pada
siklus 1 kemampuan berpikir kritis siswa berada pada kategori sedang dengan skor
10,1 dan pada siklus 2 meningkat menjadi tinggi dengan skor 12,3. Begitu pula pada
hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus 1 nilai rata-rata siswa
sebesar 78,97 meningkat menjadi 85,51 pada siklus 2. | en_US |