dc.description.abstract | Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, penelitian pertama pemberian tes
berbentuk uraian sebanyak tiga soal yang telah divalidasi oleh dua dosen program
studi Pendidikan Matematika dan seorang guru matematika di SMP Negeri 4
Jember. Hasil analisis data menunjukkan jenis kesalahan siswa berdasarkan
kategori kesalahan menurut Watson dan persentase kesalahan, yaitu: 1) kesalahan
data tidak tepat 28,30%, 2) kesalahan prosedur tidak tepat 4,72%, 3) kesalahan
data hilang 7,55%, 4) kesalahan kesimpulan hilang 8,49%, 5) kesalahan
manipulasi tidak langsung 7,55%, 6) kesalahan level konflik respon 10,38%, 7)
kesalahan masalah hierarki keterampilan 20,75%, dan 8) kesalahan selain ketujuh
kategori di atas 12,26%.
Penelitian kedua yaitu melakukan wawancara kepada subyek wawancara
yang mewakili setiap kategori kesalahan menurut Watson. Hasil wawancara
diketahui penyebab siswa melakukan kesalahan data tidak tepat karena siswa
lupa rumus, salah menafsirkan rumus, dan salah memasukkan data ke dalam
suatu rumus. Siswa melakukan kesalahan prosedur tidak tepat disebabkan siswa
tidak bisa memahami maksud soal, tidak menggunakan data dalam menyelesaikan
masalah, dan siswa kurang memahami cara mencari solusi dengan menggunakan
pemisalan. Siswa melakukan kesalahan data hilang disebabkan siswa kurang
lengkap dalam memasukkan data dan kurang teliti dalam mendata dan
menyelesaikan soal. Siswa melakukan kesalahan kesimpulan hilang disebabkan
siswa tidak tahu cara mencari kesimpulan akhir dan kurang teliti dalam membaca
perintah soal. Siswa melakukan kesalahan manipulasi tidak langsung disebabkan
siswa kurang teliti dalam menggunakan cara untuk menyelesaikan soal dan siswa
bingung dalam menggunakan alasan untuk menyelesaikan masalah dalam soal.
Siswa melakukan kesalahan konflik level respon disebabkan siswa kurang
memahami maksud dari soal dan kurang kesiapan yang maksimal dalam
menyelesaikan soal. Siswa melakukan kesalahan masalah hierarki keterampilan
disebabkan siswa kurang percaya diri dalam menyelesaikan masalah dan kurang
teliti dalam menyelesaikan masalah. Siswa melakukan kesalahan selain ketujuh
kategori di atas disebabkan siswa tidak tahu cara menjawab soal sehingga soal
tidak diisi dan siswa bingung menggunakan cara apa dalam menjawab soal
daripada soal tidak diisi.
Berdasarkan analisis di atas, diharapkan guru lebih banyak memberikan
latihan dengan berbagai variasi soal terbuka agar siswa lebih terlatih dalam
memecahkan masalah matematika, dapat melatih tingkat pemahaman konsep dan
dapat meningkatkan keterampilan ide-ide kreatif dalam memecahkan masalah
matematika. | en_US |