Show simple item record

dc.contributor.advisorWijayanto, Yagus
dc.contributor.advisorWinarso, Sugeng
dc.contributor.authorSetiawan, Aries Dwi
dc.date.accessioned2016-11-17T10:14:26Z
dc.date.available2016-11-17T10:14:26Z
dc.date.issued2016-11-17
dc.identifier.nim111510501114
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78012
dc.description.abstractKopi merupakan komoditi perkebunan yang paling menjanjikan di Indonesia. Indonesia adalah produsen kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam dengan menyumbang sekitar 6% dari produksi total kopi dunia, dan Indonesia merupakan pengekspor kopi terbesar keempat dunia dengan pangsa pasar sekitar 11% di dunia (Rahardjo, 2012). Menurut data dari Direktorat Jendral Perkebunan (2014) produksi kopi perkebunan milik negara di Provinsi Jawa Timur mencapai 14.457 ton dengan produktivitas 862 kg/ha yang di dalamnya termasuk perkebunan Malangsari, Kalibaru, Banyuwangi. Nilai produktivitas tersebut baru mencapai 37,5-50% dari potensi genetiknya yang mencapai 1.500-2.000 kg/ha/tahun (Hulupi, 2009 dalam Ramadhani, 2011). Salah satu kendala tidak tercapainya produktivitas tersebut adalah jenis tanah di perkebunan Malangsari berupa latosol dan regosol. Penelitian ini dilaksanakan di di PTPN XII UUS Malangsari desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi dan Laboratorium Kesuburan Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jember dari bulan September 2015 sampai dengan Januari 2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status hara N, P, K, dan C-organik tanah di perkebunan kopi robusta UUS Malangsari. Lokasi penelitian ditentukan menggunakan empat peta dasar. Peta Rupa Bumi Skala 1 : 25.000 lembar Kalibaru dan Sumber Gandeng, (Bakosurtanal) tahun 2001, peta jenis tanah skala 1:100.000 () tahun, peta penggunaan lahan skala 1:100.000 (kebun Malangsari) tahun 2015 dan peta lereng skala 1:100.000 yang didapat dari hasil analisis citra satelit SRTM. Teknik pengambilan sampel tanah pada setiap satuan lahan dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan acak berstrata (stratified random sampling) dengan jumlah 16 titik. Metode analisis laboratorium yang digunakan meliputi: pH tanah menggunakan metode pH meter, C-Organik menggunakan metode Kurmis, N-tersedia menggunakan metode mikro Kjeldahl, P-tersedia menggunakan metode Olsen, dan K-tersedia menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Interpolasi data menggunakan metode IDW (Inverse Distance Weighted) dan analisis statistik menggunakan RMSE (Root Mean Square Error). Hasil penelitian berdasarkan PPT (1983) menunjukan bahwa unsur hara yang terkandung pada kebun Malangsari untuk C-organik dan N-total dalam kisaran sangat rendah sampai sedang, sangat rendah sampai rendah untuk Ptersedia, rendah sampai sedang untuk K-tersedia. Penggunaan metode IDW (Inverse Distance Weighted) dalam Sistem Informasi Geografis merupakan alat bantu untuk mengkaji sebaran sifat-sifat kimia tanah pada skala yang luas seperti perkebunan Malangsari.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSTATUS HARA N, P, Ken_US
dc.subjectSTATUS HARA C-ORGANIKen_US
dc.subjectTEKNIK INTERPOLASI IDWen_US
dc.subjectInverse Distance Weighteden_US
dc.subjectSISTEM INFORMASI GEOGRAFISen_US
dc.subjectPERKEBUNAN KOPI ROBUSTAen_US
dc.titlePEMETAAN STATUS HARA N, P, K, DAN C-ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INTERPOLASI IDW (Inverse Distance Weighted) DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS: STUDI KASUS DI PERKEBUNAN KOPI ROBUSTA MALANGSARI KALIBARU BANYUWANGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record