Show simple item record

dc.contributor.advisorSujoso, Anita Dewi Prahastuti
dc.contributor.advisorNafikadini, Iken
dc.contributor.authorWijayanti, Triana Gamar
dc.date.accessioned2016-11-16T08:24:54Z
dc.date.available2016-11-16T08:24:54Z
dc.date.issued2016-11-16
dc.identifier.nim112110101147
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77906
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan substandard action pada pekerja proyek konstruksi Jember Icon Kabupaten Jember. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian adalah tukang dan kuli bangunan dari unit pekerjaan cetakan dan perancah, penulangan, pengecoran, dan kebersihan. Sebanyak 65 responden dipilih sebagai sampel dengan metode proporsional random sampling. Faktor personal (usia, masa kerja, pengetahuan tentang K3 konstruksi, pengalaman kerja, dan sikap terhadap standard action serta faktor organisasi yaitu monitoring pekerja diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner. Manajemen K3 diperoleh dari observasi kebijakan K3, program K3, dan dokumentasi proyek terhadap kegiatan K3 yang dilaksanakan di proyek Jember Icon. begitu pula dengan substandard action yang diperoleh melalui terhadap pekerja sebanyak tiga kali. Hasil analisis univariat diperoleh responden berusia 25-34 tahun sebesar 35,4%; memiliki masa kerja >12 bulan sebesar 38,5%; pengalaman kerja di konstruksi ≤ 5 tahun sebesar 47,7%; responden berpengetahuan tinggi sebesar 50,8%; bersikap positif terhadap tindakan bekerja sesuai standar sebesar 73,8%; monitoring pekerja di lapangan relatif berjalan dengan baik sebesar 58,5%.; dan manajemen K3 yang diukur melalui tiga indikator yaitu kebijakan K3 proyek dalam kategori cukup sebesar 50%, keseusaian standar program K3 yang dimiliki proyek dalam kategori baik sebesar 80%, serta pendokumentasian yang diukur melalui observasi ketersediaan dokumen K3 dalam kategori cukup sebesar 60%. Namun berdasarkan hasil tersebut juga masih ditemukan pekerja yang melakukan substandard action yaitu sebesar 35,4%. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman dengan α=0,05 menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,006), sikap terhadap tindakan bekerja sesuai standar (p=0,018), dan monitoring pekerja (p=0,019) merupakan variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan substandard action. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperlukan adanya pengawasan terhadap pekerja secara teratur, terjadwal, dan konsisten agar pekerja tidak melakukan substandard action serta perlunya melatih pekerja untuk dapat mengamati, membenarkan, mencegah, dan melaporkan tindakan yang tidak sesuai dengan standar secara sistematis sehingga dapat menciptakan rasa tanggung jawab dan kepedulian satu sama lain terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja. Perusahaan perlu memberikan sanksi yang tegas untuk memberikan efek jera pada pekerja yang melakukan substandard action serta reward kepada pekerja yang selalu bekerja sesuai standar untuk menambah motivasi dan semangat pekerja untuk bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan. Selain itu, perusahaan juga perlu adanya media promosi keselamatan yang mudah dipahami oleh pekerja seperti pemasangan safety sign board di area proyek yang selalu dilalui pekerja, mudah dilihat, mudah dibaca, dan mudah dipahami, agar setiap pekerja selalu mengingat untuk bekerja dengan selamat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSubstandard Actionsen_US
dc.subjectPekerja Proyeken_US
dc.titleSUBSTANDARD ACTIONS PADA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI JEMBER ICON KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record