dc.description.abstract | Latar belakang masalah penelitian ini yaitu pembelajaran sejarah menjadi alat yang sangat penting dalam menghadirkan peristiwa masa lampau. Dalam kurikulum 2013 sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran harus memenuhi kriteria sumber belajar yang baik, antara lain praktis, mudah, ekonomis, fleksibel dan bermakna (sesuai tujuan dan mampu membangkitkan motivasi dan minat belajar). Cerita sejarah merupakan sumber belajar cetak yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah yang dapat meningkatkan minat membaca peserta didik. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kemahiran membaca peserta didik yang berusia 15 tahun ke atas sangat memprihatinkan.Sekitar 37,6% hanya bisa membaca tanpa bisa menangkap maknanya; dan 24,8% hanya bisa mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan. Membaca merupakan ruh dalam belajar,maka menciptkan sumber belajar berupa cerita sejarah diperlukan untuk mengoptimalkan pembelajaran sejarah yang lebih efektif dan efisien serta dapat meningkatkan minat membaca peserta didik.
Rumusan masalah dalam penelitian pengembangan adalah: (1) bagaimana hasil validasi ahli terhadap cerita sejarah, dan (2) apakah produk cerita sejarah dapat meningkatkan minat membaca peserta didik.Tujuan kajian penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan produk berupa cerita sejarah bagi peserta didik kelas X untuk pembelajaran sejarah di SMA. Cerita sejarah ini diharapkan dapat memenuhi
tuntutan kurikulum mengenai sumber belajar dan dapat meningkatkan minat membaca peserta didik. Manfaat penelitian ini adalah: (1) penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya tentang pengembangan cerita sejarah, (2) penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam mengembangkan studi kependidikan sebagai cabang dalam ilmu pengetahuan, dan (3) penelitian ini dapat membantu meningkatkan minat membaca peserta didik.
Penelitian pengembangan cerita sejarah dilakukan dengan model pengembangan pembelajaran ASSURE yang terdiri dari enam langkah yaitu, 1) Analyze Learners, 2) State Objectives, 3) Select Methods, Media, and Materials, 4)Utilize Media and Materials, 5) Require Leraner Participation, dan 6) Evaluate and Revise (Heinich dkk, 2002:52-54). Tahap pengumpulan data dilakukan dengan cara: (1) wawancara, dan (3) angket. Tahap pengembangan produk cerita sejarah dilakukan dengan melakukan validasi produk pengembangan. Validator produk cerita sejarah dilakukan oleh ahli isi materi, ahli bahasa, dan ahli desain. Tahap analisis data merupakan tahap untuk melihat kelayakan cerita sejarah dan persentase minat membaca peserta didik.
Hasil penelitian produk pengembangan cerita sejarah menunjukkan hasil penilaian uji ahli isi materi dan ahli bahasa memperoleh persentase 80% dengan kriteria baik, sedangkan penilaian ahli desain memperoleh angka 77,5% dengan kriteria baik. Hasil uji pengguna meliputi uji pendidik, uji kelompok kecil, dan uji lapang. Hasil uji pengguna pendidik dan kelompok kecil memperoleh persentase sebesar 82% dengan kategori baik untuk pengguna dan sangat tinggi dalam meningkatkan minat membaca, sedangkan uji lapang memperoleh persentase 81% dengan kategori sangat tingg dalam meningkatkan minat membaca peserta didik.
Kesimpulan yang dapat diambil secara garis besar dalam penelitian ini adalah Produk cerita sejarah yang dikembangkan merupakan sumber belajar yang dapat meningkatkan minat membaca peserta didik untuk digunakan dalam pembelajaran sejarah. Cerita sejarah mampu meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam pembelajaran sejarah. | en_US |