dc.description.abstract | Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif. Melewatkan sarapan artinya mengkondisikan tubuh menjadi kelaparan, sehingga memicu tubuh untuk memilih makanan manis pada siang atau malam hari sehingga kadar insulin naik dan meningkatkan risiko obesitas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi gambaran absenteisme makan pagi terhadap status gizi pada mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember angkatan tahun 2014 yaitu berjumlah 949 mahasiswa. Sampel penelitian sebesar 164 mahasiswa. Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik responden, pengetahuan gizi, absenteisme makan pagi, pola makan, dan status gizi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui variabel umur, pengetahuan gizi, absenteisme makan pagi, dan pola makan (frekuensi makan dan tingkat konsumsi). Pengukuran menggunakan Microtoice untuk mengetahui tinggi badan dan menggunakan bathroom scale untuk mengetahui berat badan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua responden tergolong kelompok remaja akhir yaitu usia 19-20 tahun. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, menerima uang saku per bulannya sebesar Rp 600.000,00, sebagian besar resonden memiliki pengetahuan gizi cukup. Jenis makanan yang sering dikonsumsi responden adalah nasi, telur, tempe, bayam, buah-buahan yang jarang dikonsumsi responden adalah jeruk dan yang sering dikonsumsi adalah pisang. Sebagian besar responden tidak pernah mengkonsumsi jenis susu dan hasil olahannya yaitu keju, dan sebagian besar responden sering mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung minyak goreng. Sebagian besar responden mempunyai tingkat konsumsi energi, protein, lemak, dan karbohidrat pada kategori defisit. Sebagian besar status gizi responden tergolong normal, namun masih terdapat status gizi kurang dan status gizi lebih. Sebagian besar responden melewatkan makan pagi 3-5 kali per minggu. Responden dengan masalah status gizi yang memiliki kebiasaan absenteisme makan pagi 3-5 kali per minggu yaitu responden dengan status gizi kurang. Berdasarkan penelitian ini diharapkan mahasiswa selalu menyempatkan makan pagi dengan gizi seimbang sesuai dengan umurnya dan memperhatikan makanan yang dikonsumsi setiap harinya agar terpenuhi kebutuhan zat gizi untuk tubuhnya sehingga tubuh menjadi sehat dan berat badan ideal. | en_US |