Show simple item record

dc.contributor.authorSuci Dana Purwitasari, Wahyu
dc.date.accessioned2013-08-19T01:26:04Z
dc.date.available2013-08-19T01:26:04Z
dc.date.issued2013-08-19
dc.identifier.nimNIM072110101003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/777
dc.description.abstractTuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis). Sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh tuberculosis. Adapun visi dari program penanggulangan TB agar TB tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Pendekatan yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah perlunya dibangun kemitraan yang efektif. Dari hal tersebut, melalui karya akademik ini, penulis mengangkat permasalahan dengan judul: Kesiapan Puskesmas dalam Membentuk Paguyuban TB Sebagai Upaya Penanggulangan TB di Kabupaten Jember (Studi Kualitatif di Puskesmas Jenggawah dan Wuluhan Kabupaten Jember) dengan rumusan masalah: Bagaimana kesiapan Puskesmas dalam membentuk paguyuban TB sebagai upaya penanggulangan penyakit TB di Puskesmas Jenggawah dan Wuluhan Kabupaten Jember?. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan analisa data kualitatif, karena penelitian ini menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TB terbesar, dengan angka kematian sebesar 39 per 100.000 penduduk. Hal ini memacu pengendalian TB nasional terus melakukan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan inovasi program. DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course) masih menjadi strategi utama dalam penanggulangan TB Paru. Menimbang hal tersebut maka pengendalian TB memerlukan upaya terpadu dan sistematis untuk mendorong terjadinya dukungan dari berbagai aspek baik melalui advokasi kebijakan publik, strategi komunikasi untuk perubahan perilaku serta mobilisasi kekuatan elemen sosial kemasyarakatan. Upaya tersebut dikenal sebagai AKMS (Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial). dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam tentang pengetahuan Puskesmas dan kesiapan Puskesmas membentuk paguyuban dalam hal AKMS, serta penggunaan triangulasi sumber yaitu Tokoh Masyarakat yang pernah menderita TB. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh 6 informan. Teknik analisis data menggunakan metode thematic content analysis. Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan diketahui bahwa Puskesmas Jenggawah dan Wuluhan memiliki pengetahuan yang beragam dalam menjawab pertanyaan tentang paguyuban TB. Untuk kesiapan Puskesmas membentuk paguyuban dalam hal AKMS dapat diketahui bahwa pembentukan paguyuban tersebut masih berupa konsep atau kerangka kerja (framework), belum diwujudkan dalam bentuk operasional. Saran yang dapat diberikan adalah hendaknya Puskesmas meningkatkan pengetahuan tentang paguyuban TB, mewujudkan konsep atau pemikiran pembentukan paguyuban tersebut dalam bentuk operasional. Sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan dapat mendukung kesuksesan untuk pembentukan paguyuban TB di Puskesmas Jenggawah dan Wuluhan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072110101003;
dc.subjectPuskesmas, Paguyuban TB (Tubercolosis), Penanggulangan TBen_US
dc.titleKESIAPAN PUSKESMAS DALAM MEMBENTUK PAGUYUBAN TB SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN PENYAKIT TB DI KABUPATEN JEMBER (Studi Kualitatif di Puskesmas Jenggawah dan Wuluhan Kabupaten Jember)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record